Parenting Islami: Mulai Umur Berapa Anak Diajarkan Puasa?

Agar anak bahagia dan betah di rumah, ibu harus lebih dulu berbahagia Foto: Shutterstock

Sebelum akil baligh, anak memang belum diwajibkan berpuasa. Namun tak ada salahnya melatih dan membiasakan si kecil puasa pada bulan Ramadan kali ini. Selain baik untuk kesehatannya, anak juga dapat belajar mengendalikan diri.

Latihan puasa yang sering dipraktikkan untuk anak adalah puasa setengah hari. Si kecil hanya boleh makan setelah adzan zuhur, lalu lanjut berpuasa lagi hingga adzan maghrib.

Menurut pandangan Islam, kapan waktu yang tepat untuk mulai membiasakan anak puasa?

Ustaz Bendri Jaisyurrahman, konselor anak, remaja dan pernikahan serta aktivis gerakan Sahabat Ayah, menjelaskan bahwa anak dibiasakan puasa pada usia yang sama saat diajarkan ibadah lainnya, seperti shalat, memakai jilbab, dan membaca Al-Quran.

Usianya bisa berbeda-beda pada tiap anak. Berikut hadis dapat dijadikan acuan kapan anak siap untuk puasa, shalat, dan ibadah lainnya.

ذا عرف الغلام يمينه من شماله فمروه بالصلاة

Apabila seorang anak dapat membedakan mana kanan dan kiri, maka perintahkanlah dia untuk mengerjakan salat.”(diriwayatkan Ath Thabrani).

“Jadi untuk diajarkan puasa saat anak sudah bisa membedakan antara kanan dan kiri. Kapan usianya? Banyak ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan pada usia 7 tahun, yakni sesuai dengan perintah salat. Tapi banyak anak umur lima tahun juga sudah bisa bedakan kanan dan kiri,” jelas Ust. Bendri.

Usia di mana anak mampu membedakan kanan dan kiri sehingga sudah diperintahkan untuk mulai berpuasa dan salat disebut sebagai usia mumayyiz

“Kalau belum usia mumayyiz, anak cukup mengamati saja dulu enggak perlu diajak karena akalnya belum matang,” tambah Ustaz Bendri.

Jadi, Moms, jika Anda mau mengajarkan anak puasa, pastikan si kecil sudah mencapai usia mumayyiz, ya! Jika ia belum kuat untuk puasa seharian, tak perlu dipaksakan. Biarkan ia berlatih puasa dengan menahan lapar dan haus setengah hari dulu.