Pasangan Ketahuan Berselingkuh, Sebaiknya Maafkan Atau Tinggalkan?

21 Januari 2025 16:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perselingkuhan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perselingkuhan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mengetahui pasangan berselingkuh rasanya dunia hancur dan perasaan bercampur aduk tanpa arah. Saat dihadapkan dengan kondisi ini, pasangan ada yang memutuskan untuk tetap mempertahankan rumah tangganya. Namun, ada pula yang dengan memutuskan berpisah sesegera mungkin.
ADVERTISEMENT
Bagi banyak orang perselingkuhan adalah hal yang paling tidak bisa dimaafkan ya, Moms. Kendati demikian, sebetulnya apa yang harus dilakukan apabila mengetahui pasangan telah berselingkuh?

Saran Psikolog Bila Pasangan Ketahuan Selingkuh

Psikolog klinis dewasa dari Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani mengatakan, wajar bila korban perselingkuhan diliputi dengan perasaan sedih, marah atau kecewa. Kemudian, wajar pula untuk ingin menyudahi hubungan sesegera mungkin.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
"Namun, dalam kondisi emosi tidak stabil sebaiknya hindari membuat keputusan-keputusan besar," kata Nadya kepada kumparanMOM, Minggu (19/1).
Sebaiknya berikan waktu untuk membuat emosi menjadi lebih stabil. Saat kondisi lebih stabil, Anda boleh mengambil keputusan yang lebih matang antara memperbaiki atau menyudahi hubungan.
Lalu, apakah kalau pasangan berselingkuh, ia akan mengulangi perbuatannya? Menurut Nadya, pasangan yang pernah berselingkuh belum tentu akan mengulangi perbuatannya. Tapi apabila memang yang menjadi sumber masalah utamanya tidak terselesaikan, maka risiko perselingkuhan bisa terjadi kembali.
ADVERTISEMENT

Jadi, Sebaiknya Ketika Pasangan Ketahuan Selingkuh Dimaafkan atau Ditinggalkan Saja?

Ilustrasi pasangan selingkuh. Foto: polkadot_photo/Shutterstock
Upaya untuk memaafkan akan sia-sia apabila Anda langsung memaafkan tanpa memahami kenapa pasangan berselingkuh. Selain itu, usaha untuk memaafkan akan sia-sia kalau tidak ada komitmen dan melakukan perbaikan di kedua belah pihak.
"Namun, di sisi lain kalau kita juga langsung meninggalkan tanpa berusaha lebih dahulu, apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki, di kemudian hari mungkin akan menimbulkan rasa penyesalan tentang 'seandainya dulu begini, seandainya dulu begitu'," ujar Nadya.
Oleh karena itu, pastikan semua usaha perbaikan apabila mungkin dilakukan, maka lakukanlah terlebih dahulu. Kemudian, ambillah keputusan untuk berpisah apabila sudah dipikir dengan matang.