Pendapat Ikatan Dokter Anak Indonesia soal Sekolah Tatap Muka di Juli 2021

29 April 2021 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang Guru mengukur suhu tubuh murid pada hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Guru mengukur suhu tubuh murid pada hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah resmi mengizinkan sekolah kembali dibuka pada Juli 2021. Hal ini tentunya tidak lepas dari target vaksinasi ke guru dan satuan pendidikan yang harusnya selesai di Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Mendikbud, Nadiem Makarim menjelaskan, pembukaan sekolah dilakukan bertahap dan tergantung program vaksinasi yang masih berjalan hingga saat ini.
"Setelah pendidik dan tenaga pendidikan sudah divaksinasi secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan membuka layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan memperhatikan prokes," ungkap Nadiem dalam jumpa pers virtual, Selasa (30/3).
Seorang murid memberikan salam kepada guru saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka pada hari pertama di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Meski begitu, Nadiem menekankan masih adanya opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ya, orang tua atau wali murid siswa juga masih diperbolehkan memilih apakah anak-anaknya boleh pergi ke sekolah untuk belajar tatap muka, atau lebih baik masih menjalani pembelajaran jarak jauh secara daring.
"Mau enggak mau meski sudah selesai vaksinasi dan diwajibkan memberikan opsi tatap muka terbatas, tapi masih harus melalui sistem rotasi sehingga harus sediakan 2 opsi," kata Nadiem.
ADVERTISEMENT
Namun bagaimana pendapat ahli kesehatan anak terkait hal ini?

Kata IDAI soal Sekolah Tatap Muka di Juni 2021

Terkait pembukaan sekolah di Juni 2021, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan beberapa rekomendasi yang ditulis dalam rilis resmi IDAI pada Selasa (27/4).
IDAI menyebut, salah satu persyaratan pembukaan sekolah adalah ketika positivity rate corona kurang dari lima persen serta turunnya kasus kematian COVID-19.
Dalam dokumen itu disebutkan, jika sekolah tatap muka tetap dimulai, pihak sekolah harus menyiapkan blended learning, anak dan orang tua diberi kebebasan memilih metode pembelajaran luring atau daring. Apa pun pilihan metode pembelajaran anak, maka ia harus mendapatkan hak dan perlakuan yang sama.
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Selain itu, karena kondisi pandemi COVID-19 masih belum bisa diprediksi, IDAI menyarankan agar orang tua dan pihak sekolah mencari inovasi baru dalam proses belajar mengajar. Misalnya saja, belajar di alam terbuka, taman, atau lapangan.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, bila sekolah akan dibuka saat pandemi sudah terkendali, IDAI memberikan beberapa panduan berikut ini.

Panduan IDAI soal Sekolah Tatap Muka Apabila Pandemi Terkendali

Guru memberikan materi pelajaran kepada murid saat uji coba pembelajaran tatap muka pada hari pertama di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
Berikut adalah dokumen yang dikeluarkan IDAI:
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia terkait sekolah tatap muka. Foto: IDAI
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia terkait sekolah tatap muka. Foto: IDAI
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia terkait sekolah tatap muka. Foto: IDAI
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia terkait sekolah tatap muka. Foto: IDAI