Peneliti Ungkap Temuan Bakteri Mematikan di Sufor dan Pompa ASI, Kok Bisa?

17 Maret 2023 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alat pompa ASI. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alat pompa ASI. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Kesehatan bayi perlu selalu menjadi prioritas para ibu dan ayah. Mulai dari pemberian ASI atau susu formula hingga makanan yang dikonsumsi setelah berusia enam bulan, harus diperhatikan kebersihan dan kondisinya steril.
ADVERTISEMENT
Mengapa penting? Sebab, dalam laporan yang dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan ada dua bayi yang terinfeksi Cronobacter sakazakii, atau bakteri langka namun bisa mengancam nyawa.
Kenapa disebut berbahaya? Sebab, bakteri itu bisa menyebabkan meningitis dan sepsis parah. Dan seringkali bisa berakibat fatal pada bayi, khususnya yang lahir prematur. Dikutip dari Healthline, bakteri tersebut ditemukan pada susu formula dan komponen pompa ASI yang tidak dibersihkan secara menyeluruh.
Sebelum itu, CDC menyampaikan temuan pertama mereka pada September 2021 setelah bayi diberi susu formula. CDC melakukan pengujian terhadap susu tersebut, dan menemukan tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Namun diduga kontaminasi terjadi dari peralatan menyusuinya. Bayi tersebut mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan diberi antibiotik, dan akhirnya sembuh.
ADVERTISEMENT
Namun, kasus kedua pada Februari 2022, terdapat bayi lain yang tertular bakteri yang sama lalu meninggal 13 hari kemudian. Peneliti meyakini peralatan menyusui yang terkontaminasi bakteri tersebut menjadi penyebabnya.
Susu bubuk atau susu formula untuk anak. Foto: Ladnongkhun/Shutterstock
Dari dua kasus di atas, sebenarnya infeksi bakteri ini bisa diobati dengan antibiotik. Meski begitu, tingkat kematiannya cukup tinggi karena faktor risiko dan komplikasi lain yang dialami si kecil, yakni hingga 40 persen.
Nah Moms, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), bakteri ini secara alami dapat ditemukan di lingkungan sekitar. Bahkan, bisa hidup di hampir permukaan apa pun dan bisa bertahan hidup dalam makanan kering, seperti susu formula bubuk, susu bubuk, hingga teh.
Di AS saja, diperkirakan ada 18 kasus infeksi bakteri C.sakazakii setiap tahunnya. Sebagian besar infeksi ini terjadi karena kontaminasi produk dan peralatan makan bayi. Jadi, bila Anda sedang punya bayi saat ini, penting untuk mewaspadai infeksi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak menyebabkan sakit pada anak yang lebih besar dan orang dewasa yang sehat. Tetapi dapat menyebabkan penyakit pada bayi, khususnya di bawah tiga bulan, atau mereka yang lemah sistem kekebalannya," ungkap Dr. Anna Morad, selaku Direktur Perawatan Bayi Baru lahir dan Associate Professor Pediatrik Umum di Monroe Carell Jr. Children’s Hospital, Tennessee.

Kenali Gejala pada Bayi dan Bagaimana Mencegahnya

Ilustrasi Bayi sakit kepala. Foto: Love_Sequence/shutterstock
Karena sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir masih lemah dan belum bisa berbicara, Anda mungkin kebingungan dalam mendeteksi gejalanya. Namun, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan jangan menunda ke dokter.
Seperti misalnya, bayi tidak mau makan, menangis terus-menerus, demam, bahkan terlihat lemas. Dalam kasus yang lebih parah, beberapa bayi juga dapat mengalami kejang. Bakteri ini pun bisa menginfeksi otak dan cairan pada sumsum tulang belakang.
ADVERTISEMENT
Meski belum ada laporannya di Indonesia, langkah preventif dan pencegahan perlu dilakukan agar bayi Anda tidak sampai mengalami sakit akibat bakteri tersebut ya, Moms. Pertama, pastikan membuat susu formula dengan air mendidih hingga setidaknya 70 derajat celcius, lalu dinginkan terlebih dulu sebelum dicampurkan.
"Karena (bakteri) C.sakazakii bisa menyebar luas di lingkungan sekitar, Anda harus mempraktikkan kebersihan, persiapan, dan penyimpanan yang aman untuk melindungi bayi dari infeksi," tulis laporan CDC.
Dr. Morad juga menegaskan bakteri ini dapat ditemukan pada bagian atau botol pompa ASI. Sehingga, penting untuk rajin membersihkan dan mensterilkannya.
Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyiapkan botol susu maupun botol pompa ASI. Pilihlah produk pembersih alat pumping dan botol bayi dengan bahan dasar alkohol minimal 60 persen sebagai alternatif.
ADVERTISEMENT
Tetapi, orang tua juga sebaiknya tidak perlu panik karena sebenarnya infeksi bakteri C.sakazakii ini jarang terjadi. Tindakan pencegahan bisa dimulai dari penerapan kebersihan di rumah, khususnya yang memiliki bayi baru lahir.