Penjelasan Dokter Kenapa Berat Badan Janin Saat Lahir Beda dengan USG Terakhir

23 Juli 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dokter kandungan biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan ketika kehamilan ibu sudah bulan atau menjelang hari perkiraan lahir (HPL). Pemeriksaan USG terakhir bertujuan untuk memastikan posisi hingga berat badan janin, untuk menentukan metode persalinan yang tepat sesuai kondisi tubuh ibu.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, pada beberapa kasus, dokter kandungan perlu memeriksa berat badan janin. Sebab, bila ada faktor risiko pada janin, bisa dari kondisi kesehatan hingga tubuh bayi yang terlalu besar, maka dokter akan menyarankan proses persalinan yang lebih aman seperti operasi caesar. Maka dari itu, pemeriksaan USG terakhir begitu penting, Moms.
Tetapi ada juga yang menyadari, kenapa berat badan janin ketika USG terakhir bisa memiliki selisih yang berbeda saat baru lahir, ya?
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, menjelaskan, ini dikarenakan pemeriksaan USG hanya menafsirkan berat badan janin. Jadi, tidak bisa menjadi patokan berat badan pasti bayi selama di dalam kandungan menjelang persalinan dan ketika sudah dilahirkan.
ADVERTISEMENT
"Prinsipnya USG menafsirkan taksiran berat janin dengan software, dengan menggunakan rumus dari ukuran diameter dan lingkar kepala, lingkar perut, dan panjang tulang paha untuk mendapatkan taksiran berat janin," jelas dr. Andrew kepada kumparanMOM.
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
Dikarenakan pemeriksaan menggunakan software, maka berat badan bayi yang ditafsirkan tidak 100 persen akurat. Selain itu, perbedaan berat badan janin saat pemeriksaan USG dan ketika lahir bisa terjadi karena cara masing-masing dokter melakukan pengukuran dengan rumus-rumus tersebut. Begitu juga adanya perbedaan kalibrasi antara software yang digunakan untuk pemeriksaan dengan mesin USG yang dipakai.
"Sehingga, umumnya perbedaan (berat badan janin) yang bisa didapatkan hingga 10 persen," tutur dia.

Bagaimana dengan Berat Badan Janin yang Masih di Bawah Batas Aman?

Saat pemeriksaan USG, dokter kandungan juga dapat mengetahui janin yang berat badannya masih di bawah batas aman sebelum dilahirkan. Biasanya, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk melakukan diet tinggi protein, seperti banyak konsumsi daging hingga telur, agar janin bisa mencapai berat badan yang cukup hingga hari lahirnya nanti.
ADVERTISEMENT
Namun, bila berat badan tidak kunjung mencapai batas aman, sedangkan hari persalinan semakin dekat, maka dokter akan memberi saran dilakukan persalinan dengan operasi caesar.
"Lalu evaluasi jika sulit naik, penting pertimbangan kemungkinan lahirkan dengan induksi atau caesar. Jika sudah cukup bulan, target menambah berat badannya dilakukan di luar," tutup dr. Andrew.