Penting, Moms! Bangun Rutinitas Harian Bisa Cegah Stres pada Anak

20 September 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rutinitas harian anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rutinitas harian anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Melakukan rutinitas harian tampaknya cukup membosankan dan membuat anak lelah hingga stres. Apalagi, bila anak sudah mulai sekolah, aktivitas yang dilakukan hanya itu-itu saja, mulai dari bangun pagi, belajar di sekolah, dan kembali ke rumah.
ADVERTISEMENT
Namun tanpa disadari, hal itu sebenarnya dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas harian. Ya Moms, otak manusia terprogram untuk melakukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan, sehingga cenderung sulit menerima perubahan.
Mengutip laman Petit Early Learning Journey, perubahan rutinitas harian dapat membuat anak stres, takut, ataupun cemas, karena harus melakukan sesuatu hal yang baru, bahkan bisa saja melakukan hal yang belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk orang tua membangun rutinitas harian anak dengan konsisten dan tepat, terutama pada anak yang sedang berkembang.

Kenapa Orang Tua Perlu Bangun Rutinitas Harian Anak?

Ilustrasi rutinitas harian anak. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Menurut Psikolog sekaligus Praktisi Kesehatan Mental, Saskhya Aulia Prima, M. Psi, Psikolog, membangun rutinitas adalah salah satu kebutuhan semua manusia, terutama bagi anak-anak. Wajar bila memiliki rasa bosan, sebab hal yang dilakukan cenderung itu-itu saja dan berpola.
ADVERTISEMENT
Selain itu, memiliki rutinitas harian dapat mengurangi risiko anak mengalami stres dan kecemasan. Saskhya bercerita bahwa stres akibat perubahan rutinitas pada anak kerap terjadi di awal pandemi virus corona. Ya Moms, pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah kerap membuat ruap lingkup anak menjadi terbatas, seperti sekolah dari rumah, tidak bisa bermain bersama teman, dan beberapa kegiatan lainnya yang terhenti.
“Sebenarnya membangun rutinitas itu adalah salah satu kebutuhan kita sebagai manusia, termasuk anak-anak. Kalau enggak ada rutinitas, kita bingung mau ngapain, akhirnya jadi stres. Contohnya waktu awal pandemi kita semua jadi was-was ya, bingung mau ngapain, anak-anak pun juga seperti itu,” kata Saskhya, dalam acara Ulang Tahun Ketiga MOMAMI yang bertajuk Together With Mi, Kamis (15/8).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan bahwa rutinitas harian dapat meningkatkan kesehatan otak si kecil. Sebab terkadang otak manusia membutuhkan sesuatu yang terprediksi atau sudah biasa dilakukan.
Ilustrasi ibu dan anak bermain bersama. Foto: maroke/Shutterstock
“Jadi kadang-kadang tuh anak bilangnya bosan ya, padahal kadang-kadang otak kita tuh butuh sesuatu yang terprediksi,” tambahnya.
Tak hanya itu, membangun rutinitas yang konsisten sangat membantu proses tumbuh kembang anak. Jika dilakukan sejak dini, anak jadi tahu apa saja yang perlu dilakukan setiap harinya.
Perlu dipahami bila rutinitas harian bukan hanya berkaitan dengan waktu yang tepat, melainkan agar anak mengetahui urutan dan prioritas yang perlu dilakukan. Misalnya, sebelum mandi, anak perlu merapikan tempat tidurnya atau menggosok gigi terlebih dahulu. Bahkan, rutinitas harian dipercaya dapat membantu mengatasi perilaku anak agar jadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Rutinitas itu bukan masalah jam-nya saja, tetapi dia tahu urutannya. Misalnya, sebelum mandi, ya sikat gigi dulu baru buka baju, ini contoh rutinitas sederhana ya. Jadi, rutinitas ini penting. Kalau dilakukan dari kecil, bisa buat hidup anak nyaman dan tenang, dan bisa menghindari berantem atau pertikaian dengan orang lain,” tutup Saskhya.