Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Penyakit kanker bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal umur, jenis kelamin, maupun status sosial, termasuk pada anak -anak. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi kanker pada anak berumur 0-14 tahun mencapai 16 ribuan setiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Agensi Internasional untuk Riset Kanker (IARC) juga memperkirakan, ada 8.677 anak Indonesia berusia 0-14 tahun yang menderita kanker pada 2020, dan menjadikan yang terbanyak di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak ketika datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi lanjut, yakni stadium 3 hingga 4. Kondisi ini dikarenakan masih minimnya edukasi dan pengetahuan orang tua mengenai kanker.
Hal ini jugalah yang menjadi sorotan Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI). Menurut General Manager YKAI Frans Sitorus, banyak anak-anak yang terlambat diketahui kondisinya ternyata mengalami kanker. Padahal, bila dapat dideteksi secara dini, kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik.
"Sekitar 5 ribu lebih yang sudah kita bantu dalam empat program. Dan kebanyakan kanker enggak ada obatnya, timbul kapan tahu, dan biasanya masuk RS sudah kanker stadium 3 dan 4. Dengan keajaiban dan disiplin mungkin ada yang beberapa bisa jadi survivor," jelas Frans dalam acara 'Sharing is Caring' yang diselenggarakan Justice Indonesia bersama YKAI di KidZania, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Ya Moms, seluruh pasien kanker yang dibantu oleh YKAI berasal dari keluarga prasejahtera. Lewat YKAI, anak dan keluarganya mendapatkan berbagai bantuan seperti pengobatan, transportasi menuju fasilitas kesehatan untuk mendapat perawatan, parental support, hingga memastikan pasien anak-anak ini tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
ADVERTISEMENT
Frans menjelaskan, kebanyakan pasien kanker anak yang dibantu YKAI maupun yang terjadi se-Indonesia mengalami kanker darah (leukimia). Selain leukimia, kanker lainnya yang juga banyak diidap anak-anak di Indonesia menurut data Kemenkes adalah retinoblastoma (kanker bola mata), osteosarkoma (kanker tulang), neuroblastoma (kanker saraf), limfoma maligna (kanker kelenjar getah bening), dan karsinoma nasofaring (kanker hidung dan tenggorokan).
Maka dari itu, Frans mengajak orang tua agar peduli dengan berbagai gejala kanker yang mungkin menyerang anak-anaknya. Apalagi, kanker tidak mudah dideteksi dan harus melalui serangkaian pemeriksaan.
"Berdasarkan pengalaman wawancara dengan dokter onkologi, didapatkan pesan bahwa kalau anak sakitnya berulang dan dalam waktu yang agak lama, segera dibawa ke RS. Kalau misalnya nanti ada dokter minta rujukan segera dibawa. Memang ada kendalanya soal biaya dan juga RS. Sebenarnya juga dokter umum masih kurang pengetahuannya untuk deteksi ini gejala kanker atau bukan. Tapi paling tidak orang tua aware. Dan bila sudah dideteksi itu kanker maka harus disiplin membawa anaknya ke dokter," jelas Frans.
ADVERTISEMENT
Memahami Gejala Dini Kanker pada Anak
Dikutip dari laman Kemenkes, jumlah kanker anak sekitar 3-5 persen dari keseluruhan penyakit kanker. Pada kelompok usia 5-14 tahun bahkan menjadi penyebab kematian kedua terbesar, Moms. Setiap tahunnya, lebih dari 175 ribu anak di dunia didiagnosis kanker, dan diperkirakan 90 ribu di antaranya meninggal dunia.
Hingga saat ini, penyebab kanker pada anak belum diketahui secara pasti. Namun terdapat beberapa tanda dan gejala yang umum dan patut dicurigai kanker pada anak, yakni:
ADVERTISEMENT
Bila si kecil mengalami gejala-gejala dicurigai terkena kanker di atas, sebaiknya segera dibawa ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Sehingga, dokter akan mengonfirmasi apakah gejala yang dijumpai anak adalah benar kanker atau bukan.
Pemberian Donasi Bagi Anak Penderita Kanker
Dalam kesempatan yang sama, brand fesyen anak Justice memberikan donasi kepada Yayasan Kanker Anak Indonesia sebesar Rp30 juta untuk mendukung penyembuhan bagi anak-anak pengidap kanker. Menurut Brand Manager Justice Indonesia, Anastasia Rizalia, donasi ini dikumpulkan lewat program Justice Sharing is Caring yang dilakukan selama September 2022. Jadi, setiap pembelian Rp500 ribu di seluruh store Justice maka Rp10 ribu akan disumbangkan kepada YKAI.
"Selama bulan September 2022, Justice mengajak para pelanggan setia untuk menebarkan kebaikan dan berbagi semangat lewat pembelian produk-produk Justice di seluruh gerainya. Melalui program Justice Sharing is Caring, kami ingin menyampaikan bahwa Justice lebih dari sekedar merek fesyen, tetapi juga merupakan komunitas yang menginspirasi dan memberdayakan anak-anak perempuan untuk menyebarkan baik," ungkap Anastasia.
ADVERTISEMENT
Dengan kolaborasi bersama YKAI, Anastasia berharap bisa memberikan inspirasi kepada para anak-anak praremaja perempuan khususnya, untuk memiliki kepedulian sosial terhadap lingkungan mereka. Tidak hanya di momen kemarin, Justice juga berencana melanjutkan kolaborasi dengan YKAI tersebut untuk tahun-tahun selanjutnya.