news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pentingnya Melatih Kecerdasan Emosional Anak Sejak Dini

6 Juni 2022 17:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak emosi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak emosi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Selain cerdas dalam bidang akademis, anak juga perlu cerdas dalam mengelola emosinya. Sebab, hal tersebut dapat memengaruhi tumbuh kembang anak nantinya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Healthline, kecerdasan emosional atau Emotional Quotient ( EQ) merupakan kemampuan untuk mengelola emosi diri sendiri dan memahami emosi orang lain. Sehingga, anak yang memiliki EQ tinggi dianggap mampu mengekspresikan dan mengomunikasikan emosinya.
Ilustrasi emosi anak. Foto: Shutter Stock
Kecerdasan emosional dapat memengaruhi sikap yang akan dilakukan anak saat menghadapi sebuah situasi. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran penting dalam membangun kecerdasan emosional anak, yang bisa dilakukan sejak dini. Misalnya, mengajari anak untuk berekspresi, berperilaku, hingga menyampaikan emosinya.

Alasan Kecerdasan Emosional Anak Perlu Dilatih Sejak Dini

Dikutip dari Very Well Family, berikut beberapa alasan kecerdasan emosional pada anak perlu dilatih sejak dini:
1. Jika anak memiliki EQ tinggi, maka kemungkinan untuk memiliki nilai lebih atau prestasi akademik pun juga lebih tinggi. Karena, rasa emosional yang dimiliki dapat memengaruhi sikap dan kinerja anak di sekolah.
ADVERTISEMENT
2. Cerdas secara emosional dapat membantu anak-anak dalam mengelola konflik dan membangun relasi antarsesama. Misalnya dalam hal pertemanan atau saat kerja kelompok di sekolah. Anak yang memiliki kecerdasan emosional dinilai dapat bersikap lebih profesional dalam situasi apa pun.
Ilustrasi kecerdasan anak di sekolah. Foto: Shutter Stock
3. Sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Public Health menemukan bahwa keterampilan sosial dan emosional di usia kanak-kanak dapat membantu kesuksesan anak nantinya. Anak-anak yang mampu berbagi, bekerja sama, dan mengikuti arahan pada usia 5 tahun lebih mungkin untuk memeroleh gelar sarjana dan mulai bekerja pada usia 25 tahun.
4. Kecerdasan emosional anak dapat memengaruhi tingkat kecemasan, mental, hingga depresi pada anak. Ya Moms, anak yang memiliki EQ tinggi umumnya mampu berpikir jernih saat menghadapi situasi sulit.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, orang tua perlu melatih anak tentang cara berpikir, bertindak, dan mengendalikan emosinya. Ingat Moms, tak pernah ada kata terlambat untuk memulainya. Ibu dan ayah pun bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk mengetahui cara mengembangkan kecerdasan emosional anak dengan cara yang tepat.