Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat banyak orang tua mengajari anak agar punya rasa empati sejak dini. Lantas, apa sebenarnya pentingnya empati untuk tumbuh kembang anak?
Pentingnya Anak Punya Rasa Empati Sejak Dini
Psikolog di Universitas Virginia, Jessie Stern, Ph.D, menjelaskan, empati merupakan kemampuan seseorang untuk memahami perspektif atau pengalaman emosional orang lain sambil tetap mengendalikan emosinya sendiri.
“Empati berarti saya mengerti Anda sedih dan saya merasa sedikit sedih karena itu. Tapi, saya tidak menjadi begitu tertekan karena situasi Anda,” jelas Jessie seperti dikutip dari Parents.
Menurut Jessie, keterampilan ini penting untuk dimiliki anak sejak dini. Sebab, rasa empati termasuk ke dalam komponen kurikulum pengembangan sosial-emosional anak prasekolah dan usia sekolah. Rasa empati juga dapat mendukung kualitas hidup anak lebih baik di masa depan karena ia dapat memandang masalah dari berbagai perspektif.
ADVERTISEMENT
Penelitian menunjukkan, anak-anak yang mampu mempertimbangkan perasaan orang lain umumnya sering terlibat dalam tindakan yang dimaksudkan untuk membantu orang lain. Meski anak-anak yang usianya lebih kecil belum paham arti dari perasaannya, tapi tindakan yang dilakukan akan membuatnya mengerti secara perlahan, Moms.
“Pada usia sekitar 5-6 tahun, anak-anak mulai bisa memandang suatu kondisi dari perspektif orang lain yang merupakan ciri khas rasa empati,” lanjut Jessie.
Oleh karenanya, Psikolog di Rumah Sakit Anak Lurie Chicago, Miller Shivers, Ph.D menyarankan agar orang tua dapat membantu anak-anaknya untuk menumbuhkan rasa empati sejak dini dengan terus memberinya stimulasi. Misalnya saja dengan mengajaknya berbicara soal apa yang disukainya dan membandingkan dengan hal yang disukai orang tua.
ADVERTISEMENT
“Membahas makanan, binatang, atau lagu favorit dengan anak-anak usia 2 atau 3 tahun akan membantu mereka mulai menyadari dan menerima bahwa ada perspektif lain di dunia ini. Mereka akan berpikir, ternyata apa yang aku sukai berbeda dengan mama, dan mama punya alasannya sendiri,” ungkap Miller.
Ketika anak-anak paham orang lain memiliki preferensi berbeda darinya, mereka akan menyadari juga bahwa setiap orang memiliki perasaan yang berbeda pula. Kendati demikian, Miller juga menambahkan agar orang tua sebaiknya tidak memaksa anak untuk dengan segera memahami konsep empati itu sendiri –terutama jika usianya masih balita.