Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Kadar kolesterol bisa saja meningkat bagi beberapa ibu hamil. Peningkatan ini sering kali terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Nah ternyata, kadar kolesterol dibutuhkan untuk pembentukan dan pertumbuhan janin.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kolesterol juga dibutuhkan untuk memproduksi hormon penting seperti estrogen dan progesteron. Hormon ini berperan penting dalam sistem reproduksi wanita, seperti mengatur siklus menstruasi, perkembangan karakteristik seksual, dan mendukung kesehatan kehamilan.
Ya Moms, kolesterol adalah molekul organik yang berasal dari lemak dan berada di setiap sel di dalam tubuh manusia. Secara fisik, kolesterol tampak seperti zat lilin, lembut, dan berwarna kuning. Kolesterol diperlukan dalam produksi garam empedu, memproduksi hormon testosteron, dan vitamin D.
Kolesterol diangkut melalui darah dengan bantuan pembawa kecil yang dikenal sebagai lipoprotein. Sekitar tujuh puluh lima persen kolesterol diproduksi dalam tubuh, sedangkan sisanya diperoleh dari makanan.
Hal inilah yang membuat perempuan hamil wajib menjaga pola makan, termasuk menjaga kadar kolesterol di tubuh. Kadar kolesterol dapat tinggi selama kehamilan karena tubuh secara alami mendukung perkembangan bayi.
ADVERTISEMENT
Jadi, berapa kadar kolesterol yang normal pada ibu hamil?
Ini Kadar Normal Kolesterol yang Normal pada Ibu Hamil
-Kadar kolesterol normal untuk orang dewasa adalah di bawah 2 mg/mL tetapi idealnya antara 1,2 dan 1,9 mg/mL
-Trimester pertama kehamilan, kadar kolesterol dapat berkisar antara 1,4 dan 2,2 mg/mL
-Trimester kedua kehamilan, kadar kolesterol dapat berkisar antara 1,8 dan 3 mg/mL
-Trimester ketiga kehamilan, kadar kolesterol dapat berkisar antara 2,2 dan 3,5 mg/mL
Berdasarkan data tersebut, semakin besar usia kehamilan, semakin tinggi kadar kolesterol. Namun, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena peningkatan ini wajar dan penting untuk pertumbuhan bayi.
Dalam kondisi ideal, kolesterol ibu hamil akan berada pada titik tertinggi sesaat sebelum melahirkan, dan akan menurun tajam setelah melahirkan. Penurunan ini lebih signifikan saat Anda mulai menyusui bayi baru lahir. Sebab, kolesterol digunakan dalam produksi ASI.
ADVERTISEMENT
Gejala Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Pakar menilai, Anda tidak bisa melihat seberapa tinggi atau rendah kolesterol di dalam tubuh tanpa melakukan pengecekan. Sebab, tinggi rendah kolesterol ini terkadang tidak menimbulkan gejala.
Kendati demikian, akan menjadi masalah pada kesehatan apabila kadar kolesterol ibu hamil terlalu tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Ibu hamil dengan kolesterol yang terlalu tinggi berpotensi mengalami komplikasi seperti stroke dan serangan jantung.
Hal ini karena kolesterol berlebih dapat menumpuk di dinding arteri, sehingga mengganggu sirkulasi darah. Kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis. Apabila kadar kolesterol ibu hamil terlalu tinggi maka tekanan darah dapat meningkat dan bisa membahayakan hidup ibu hamil dan bayi.
Di sisi lain, hipertensi yang meningkatkan ini berpotensi menimbulkan masalah lain seperti stroke pascapersalinan, serangan jantung, aterosklerosis, preeklampsia , kejang, hingga kelahiran prematur.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu dengan kadar kolesterol tinggi selama kehamilan berpotensi lima kali lebih besar memiliki masalah dengan kolesterol saat dewasa.