Penyebab Anak Jadi Temperamental

14 Februari 2023 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak temperamental. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak temperamental. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Temperamen adalah kepribadian yang menentukan cara bersikap dan memberikan respons terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitarnya. Kepribadian ini sudah ada di dalam diri sejak lahir sehingga akan mulai terlihat pada usia kanak-kanak, Moms.
ADVERTISEMENT
Mengutip Mom Junction, temperamen anak mengacu pada cara unik di mana seorang anak beradaptasi dan bereaksi terhadap lingkungan sosial dan pengalaman barunya. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh cara bergaul dan mengatur dirinya sendiri. Karakteristik ini bukan hanya diekspresikan dalam bentuk emosi, melainkan juga perilaku. Itulah kenapa, sifat temperamen mempengaruhi cara anak untuk mempersepsi, memahami, dan bereaksi dalam lingkungan sosial.
Ilustrasi anak pendiam. Foto: Shutter Stock
Salah satu ciri anak temperamen adalah suasana hatinya. Seorang anak yang umumnya ceria mungkin memiliki pandangan positif terhadap situasi kehidupan atau lingkungannya, serta mempunyai keinginan untuk melakukan hal yang lebih dari itu. Namun, seorang anak yang murung mungkin memiliki pola pikir yang umumnya negatif, seperti penuh keraguan, ketakutan terhadap diri sendiri, orang lain, dan berbagai situasi kehidupan.
ADVERTISEMENT
Namun, apa yang menyebabkan anak menjadi temperamental?

Genetika

Studi menunjukkan bahwa temperamen sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, di mana heritabilitas mempengaruhi kesamaan dan perbedaan temperamen sebesar 20-26 persen. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa temperamen anak mungkin terkait dengan temperamen bawaan orang tua mereka.

Otak

Selain genetika, studi juga menunjukkan bahwa perubahan di area otak tertentu mungkin mempengaruhi respons anak terhadap situasi sosial. Itulah kenapa perubahan tersebut kerap menyebabkan perubahan perilaku dan emosi anak meledak.
Ilustrasi otak anak. Foto: Shutterstock

Lingkungan Rumah

Lingkungan rumah mempengaruhi aktivitas motorik dan pengaturan diri anak. Studi juga menunjukkan bahwa dua anak dalam satu rumah mungkin tidak memiliki temperamen yang sama karena faktor internal dalam keluarga, seperti struktur keluarga, lingkungan rumah, kegiatan bersama yang dilakukan, dan pola pengasuhan yang berbeda.
ADVERTISEMENT

Gaya Pengasuhan

Mom Junction melansir, studi menunjukkan bahwa cara orang tua mengasuh dapat mempengaruhi temperamen anak. Misalnya, seorang anak yang memiliki pola asuh otoriter, seperti keras atau ketat, dapat memicu sifat-sifat penarikan diri. Sedangkan pola asuh otoritatif memungkinkan anak menjadi lebih responsif secara sosial.