news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Penyebab Anak Remaja Tidak Betah di Rumah dan Cara Mengatasinya

30 Agustus 2024 18:22 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Remaja Perempuan Tidak Betah di Rumah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Remaja Perempuan Tidak Betah di Rumah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagian besar orang tua pasti setuju bahwa membesarkan anak remaja tidaklah mudah. Bahkan, mungkin ada orang tua yang akhirnya merasa lelah secara emosional karena anaknya berubah menjadi lebih kompleks dan sulit dipahami.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit pula anak remaja yang tidak betah di rumah. Mereka cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di luar bersama teman-temannya.
Hal tersebut kerap membuat orang tua frustrasi sekaligus khawatir anaknya melakukan hal yang berbahaya di luar sana. Namun, sebenarnya apa, sih, penyebab anak remaja tidak betah di rumah?

Penyebab Anak Remaja Tidak Betah di Rumah

Ilustrasi anak remaja. Foto: BearFotos/Shutterstock
Saat anak Anda beranjak remaja, dunianya sudah bukan soal keluarga lagi, Moms. Mereka kini menemukan hal-hal yang menarik perhatiannya di luar rumah.
Menurut Parenting Todays Teens, pada momen tertentu, wajar bagi remaja untuk menginginkan kemandirian dan kebebasan berpetualang di luar rumah. Semua ini merupakan bagian dari proses kedewasaan yang harus dipahami orang tua.
Hanya saja, dapat dimengerti bahwa ini juga bukan hal yang mudah bagi orang tua. Sulit rasanya menerima kenyataan bahwa anak yang dulunya manis dan penurut berubah jadi sulit diatur.
ADVERTISEMENT
Orang tua juga terkadang masih mengasuh remaja dengan cara yang sama seperti saat mereka kecil. Misalnya, menetapkan aturan ketat atau mendikte seluruh aktivitasnya.
Anak Anda yang masih SD mungkin akan patuh dengan aturan-aturan itu. Tapi mereka yang sudah remaja akan menganggap aturan tersebut mengekang dan akhirnya memilih untuk menentang, bahkan semakin malas pulang ke rumah.
Ini bukan berarti orang tua tidak boleh menetapkan aturan pada remaja, tetapi pastikan aturan itu disepakati oleh anak pula. Kalau perlu, rumuskan aturan bersama-sama agar tidak ada kesalahpahaman.
Jika orang tua terus-menerus memaksakan kehendaknya secara sepihak pada anak, jangan heran jika mereka akhirnya tidak betah di rumah. Suasana rumah yang mereka anggap negatif akan membuatnya mencari validasi di rumah teman atau tempat-tempat lain.
ADVERTISEMENT

Cara Membuat Anak Betah di Rumah

Ilustrasi remaja dan orang tuanya. Foto: Shutterstock
Setelah mengetahui penyebabnya, sebaiknya hindari semua pemicu yang sudah disebutkan agar anak tidak mencari validasi di luar rumah.
Jika telanjur terjadi konflik dan anak bersikap dingin kepada Anda, carilah waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengannya. Komunikasi yang sehat adalah satu-satunya cara untuk membuat konflik terselesaikan dengan baik.
Selain itu, dalam laman resminya, konselor dan pakar anak Daniel Wong menyebutkan, orang tua bisa melakukan cara-cara berikut untuk membuat anak lebih betah di rumah:

1. Hargai batasan dan privasi anak

Anak remaja cenderung menjauh dari orang tuanya jika batasan mereka dilanggar. Misalnya, orang tua mengajukan banyak pertanyaan, mengecek ponselnya tanpa izin, dan tidak mengizinkannya bergaul dengan teman-temannya.

2. Dengarkan anak saat berbicara

Saat anak remaja menceritakan minat, perjuangan, atau kejadian yang ia alami di hari itu, dengarkan secara aktif dan validasi perasaan mereka. Ini akan membuat mereka merasa aman secara emosional.
ADVERTISEMENT

3. Jangan menyalahkan dan mempermalukan anak

Sebaiknya jangan memulai percakapan dengan mengkritik, menyalahkan, atau mempermalukan anak Anda. Cobalah bersikap lebih pengertian dan berempati saat anak bercerita tentang masalahnya.