Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kita perlu memahami, wajar saja bila ada kalanya manusia mengalami krisis kepercayaan diri, tak terkecuali anak-anak. Krisis kepercayaan diri merupakan negatif yang membuat anak berpikir dirinya lebih 'rendah' atau 'kurang' jika dibandingkan dengan orang lain. Emosi ini akan membawa dampak negatif terhadap aspek kehidupan anak sehingga perlu diatasi.
Nah Moms, menurut psikolog anak dan remaja yang praktik di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana, sebelum mengatasi masalah ini kita perlu memahami penyebab anak jadi rendah diri. Apa saja?
1.Anak Merasa Terabaikan
Seorang anak yang tumbuh tanpa mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup akan merasa terabaikan dan bersikap acuh tak acuh saat mereka dewasa. Mereka akan merasa kesulitan untuk mempercayai dan bergaul dengan orang lain. Hal inilah yang menjadi faktor pemicu turunnya rasa percaya diri yang ada dalam diri seseorang.
ADVERTISEMENT
2.Terus Menerus Mendapat Kritik
Saat seorang anak terus menerus dikritik secara berlebihan, maka hal itu bisa membuatnya menjadi depresi dan kehilangan rasa percaya diri. Jika terus dibiarkan, maka akan muncul perasaan-perasaan negatif seperti merasa pesimis dan tidak berharga.
3.Kerap Dibanding-bandingkan
Saat seorang anak dibanding-bandingkan, maka si kecil akan selalu merasa kurang. Hal ini bisa menjadi penyebab utama anak merasa insecure atau mengalami krisis kepercayan diri. Kondisi membandingkan satu sama lain ini, bahkan bisa terjadi di dalam keluarga. Misalnya saja, membanding-bandingkan kakak dengan adik.
Mungkin tujuan awal Anda membanding-bandingkan si kakak dan si adik untuk memotivasi si adik agar bisa berprestasi seperti kakaknya. Tapi, jika disampaikan dengan cara yang salah, hal itu justru bisa menurunkan rasa percaya diri anak, Moms.
ADVERTISEMENT
4.Anak Terlalu Diatur dan Tidak Diberi Kesempatan
Orang tua biasanya cenderung untuk menyetir anaknya dalam menggapai cita-cita yang mereka harapkan. Sehingga tidak memberi anak kesempatan untuk mengenali potensi diri.
Hal itulah yang dapat memupuskan harapan, sehingga muncul rasa ketidakbahagiaan dan rasa tidak percaya diri.
"Orang tua perlu mengenal potensi anak sejak dini, dengan begitu, mereka akan merasa lebih dihargai dan lebih percaya diri," pungkas Vera.