Penyebab Balita Suka Buang-buang Makanan dan Cara Mengatasinya

20 Februari 2023 11:35 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita membuang-buang makanan. Foto: Mcimage/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita membuang-buang makanan. Foto: Mcimage/shutterstock
ADVERTISEMENT
Siapa yang sering gemas sekaligus kesal melihat tingkah balita membuang-buang dan melempar makanan ke lantai? Bagi beberapa ibu, momen ini bisa membuat cukup frustasi dan bahkan terkadang harus 'memaksa' anak menghentikan bermain-main dengan makanan.
ADVERTISEMENT
Kenapa ya balita kerap bermain dan membuang-buang makanannya? Nah Moms, Firstcry Parenting melansir, sebenarnya si kecil sedang mengeksplorasi hal-hal di sekelilingnya sebagai upaya mengembangkan keterampilan motorik kasarnya. Selain itu, terkadang mereka juga merasa menjatuhkan makanan ke lantai adalah sesuatu yang menyenangkan. Sadar enggak, cara ini juga sedang mengajari anak tentang gaya gravitasi, lho!
Meskipun sebenarnya mereka iseng dan beberapa kali tidak sengaja, Anda perlu memahami dari sudut pandang mereka. Di sisi lain, perilaku ini normal terjadi hampir di semua balita, apalagi pada usia 8-18 bulan sedang memasuki fase senang-senangnya menjatuhkan makanan ke lantai. Jadi, Anda tidak sendirian mengalaminya, Moms.
Tapi tidak ada salahnya untuk mengetahui alasan mereka suka membuang dan menjatuhkan makanan ke lantai, seperti dijelaskan berikut ini.
Ilustrasi Balita Makan Makanan yang Sudah Jatuh di Lantai. Foto: Shutterstock
1. Cara Berkomunikasi
ADVERTISEMENT
Anda mungkin perlu tahu, menjatuhkan makanan bagi beberapa anak berarti sedang mencoba berkomunikasi secara non-verbal. Saat mereka memahami bahwa makanan yang telah dilempar ke lantai tidak harus dimakan lagi, mungkin balita akan mulai melakukan hal sama ketika dia tidak menyukai makanan tertentu yang disajikan. Pada fase ini, balita juga sedang belajar membedakan antara makanan yang menarik bagi mereka dan tidak.
2. Belajar Hubungan Sebab Akibat
Anak Anda juga sedang belajar tentang adanya konsekuensi dari setiap tindakan, namun dengan cara yang mungkin sebelumnya tidak Anda pikirkan. Contohnya, di rumah Anda ada seekor kucing. Saat makanan dilempar jatuh ke lantai, kucing tersebut akan menjilati atau memakan makanan tersebut. Sehingga makanannya jadi habis dan ia tidak perlu memakannya lagi, deh!
ADVERTISEMENT
3. Dipaksa Makan
Ada kalanya kita ingin anak cepat selesai makan untuk melanjutkan aktivitas yang lain. Tapi, tanpa disadari, mereka terkadang tidak suka disuruh makan terburu-buru. Apalagi ketika makanan yang diberikan bukanlah yang dia inginkan. Kadang-kadang balita juga kerap dicekok paksa makanan masuk ke mulut, dan akhirnya menyebabkan mereka marah lalu membuang makanan ke lantai sebagai bentuk protes.
4. Mencari Perhatian
Ingat Moms, anak balita juga suka mencari perhatian. Misalnya, ketika ayah atau ibunya tidak fokus saat memberi mereka makan, maka jangan heran bila dia tiba-tiba mengambil makanan di piringnya lalu dilempar. Cara ini dilakukan untuk membuat Anda lebih memperhatikan kehadiran si kecil.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Hentikan Balita Melempar-lempar Makanan?

Ilustrasi balita membuang-buang makanan. Foto: PRPicturesProduction/Shutterstock
1. Tawarkan Makanan Lain
ADVERTISEMENT
Ya Moms, pada usia tersebut, si kecil sudah mulai memahami mana makanan yang secara rasa dan tampilan menarik buat mereka. Jadi, sebelum makan, Anda bisa memberikan beberapa pilihan makanan untuk mereka konsumsi, sehingga balita jadi lebih tertarik untuk memakannya.
2. Makan Bersama
Momen makan bersama tidak sekadar menemaninya makan, tetapi anak akan merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Tak apa sesekali mengajak ngobrol saat makan, sambil menanamkan nilai-nilai tertentu dan mencegah potensi perilaku buruk yang mungkin bisa terjadi.
3. Taruh Sedikit Makanan Dulu
Bisa juga menyajikan makanan dalam porsi kecil dulu namun dengan menu lengkap, yang terdiri dari karbohidrat serta 1-2 menu sayuran dan protein. Lalu tambahkan porsinya sedikit-sedikit saat ia terlihat masih lapar. Sebab, ketika balita melihat lebih banyak makanan di piring, mereka jadi terpikir bahwa makanannya bisa dimain-mainkan.
ADVERTISEMENT
4. Terapkan Aturan
Pada usia sekitar 20 bulan, sebenarnya anak sudah bisa memahami aturan-aturan sederhana. Misalnya, jelaskan bahwa perilaku seperti menjatuhkan atau melemparkan makanan itu tidak baik. Dengan sedikit disiplin bisa membantu anak lebih memahami konsekuensi dari perilaku yang tidak semestinya dilakukan.
5. Alihkan Perhatian Anak
Ada momennya Anda bisa mengalihkan perhatian anak dengan memanfaatkan sesuatu yang melibatkan makanannya. Misalnya, buatlah penjelasan bahwa makanan yang dimasukkan ke dalam mulut akan sampai ke perut, atau dari mana asal lauk yang dimakannya. Memang sih, pada akhirnya orang tua perlu kreatif ya agar balita tidak mengulangi kebiasaan tersebut!
6. Berpikir Realistis
Terkadang balita menjatuhkan makanan ke lantai karena tidak menyukai makanannya. Alih-alih memaksanya makan sesuatu yang tidak disukai, Anda dapat menawarkan makanan lain untuk dimakan. Di sisi lain, Anda juga bisa mengajarkan bahwa ketika dia sudah kenyang, maka tidak perlu menghabiskan makanannya.
ADVERTISEMENT
7. Beri Pujian
Perubahan perilaku seperti ini mungkin tidak akan terselesaikan dalam waktu satu hari saja. Namun, pada setiap perubahan yang dilakukan, jangan lupa untuk memberikannya pujian ya, Moms! Sehingga mereka akan terdorong untuk melakukan hal yang sama di kemudian hari sampai akhirnya kebiasaan ini tidak lagi dilakukan.