Penyebab Bau Badan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

29 September 2020 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu mencium bayi baru lahir yang wangi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu mencium bayi baru lahir yang wangi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak orang ingin terus menciumi bayi karena aroma tubuh bayi yang begitu khas. Wangi! Apalagi kalau bayi baru lahir. Beberapa orang bahkan menyebut aroma tubuh bayi sebagai aroma yang paling enak hingga pantas disebut aroma surga.
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah Anda, aroma bayi baru lahir rupanya dapat mempengaruhi area tertentu pada otak perempuan. Menurutnya, bau wangi itu sebenarnya bertujuan untuk melindungi bayi sendiri. Melalui aroma tubuhnya, bayi membentuk ikatan emosional dengan sang ibu. Mekanisme ini bertujuan untuk memastikan ia akan dirawat oleh orang tuanya. Hal ini terungkap lewat sebuah penelitian yang dilakukan dipimpin oleh Johannes Frasnelli dan dipublikasikan di Frontiers in Psychology pada 2013.
Itu artinya kondisi bau badan pada bayi adalah hal yang normal mereka alami karena adanya kelenjar keringat yang bekerja kurang normal saat masih bayi. Bayi yang mengeluarkan aroma seperti bau susu atau asam misalnya, dianggap sebagai bau badan yang normal terjadi.
Namun, tubuh bayi juga bisa mengeluarkan bau yang tidak sedap. Bila hal ini terjadi dan berlangsung terus menerus, waspadalah, Moms. Bisa jadi ini tanda si kecil terinfeksi atau terjangkit suatu penyakit tertentu!
Ilustrasi ibu mencium bau bayi baru lahir Foto: Shutterstock

Masalah Bau Badan pada Bayi

Mengutip Mom Junction, masalah bau badan pada bayi bisa jadi tanda si kecil mengalami beberapa penyakit. Misalnya diabetic ketoacidosis, phenylketonuria, trimethylaminuria, hingga isovaleric acidemia.
ADVERTISEMENT
Namun bisa juga badan bayi bau karena beberapa penyebab lain, misalnya:
-Terpapar polusi atau udara panas
-Debu
-Konsumsi makanan yang tidak tepat
-Pakaian kotor
-Keringat
-Lingkungan yang tidak higienis
-Kebersihan popok kurang terjaga.
-Gangguan metabolisme.
Karena itu, orang tua harus cermat memerhatikan kondisi bayi. Bila yakin penyebabnya bukan hal-hal tersebut di atas, bayi perlu dibawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara bila penyebabnya salah satu dari hal-hal tersebut, segeralah atasi masalah bau badan pada bayi.
Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutterstock

Cara Atasi Bau Badan pada Bayi

Setelah melihat beberapa penyebab di atas, orang tua dapat membantu si kecil untuk mengurangi bau badannya, Moms. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah.
1. Mandikan bayi setidaknya 2 kali sehari (pagi dan sore) menggunakan sabun dan sampo khusus bayi.
ADVERTISEMENT
2. Setelah mandi, selalu keringkan seluruh tubuhnya menggunakan handuk dan oleskan pelembab atau lotion khusus bayi untuk menjaga kelembaban kulitnya.
3. Bila perlu, gunakan bedak bayi untuk mengurangi keringat.
4. Saat menyusui atau makan, pastikan si kecil menggunakan celemek agar tak ada sisa ASI atau makanan yang menempel di area tubuh atau lipatan tubuhnya.
5. Bersihkan wajah dan leher bayi setelah makan menggunakan kain bersih atau tisu.
pakaian bayi Foto: Shutterstock
6. Saat musim panas, pakaikanlah bayi pakaian yang tipis guna menghindari keringat berlebih.
7. Selalu gunakan kaus kaki dan sepatu yang bersih dan kering.
8. Cuci pakaian bayi sesering mungkin dan keringkan dengan baik.
9. Periksa popok bayi setidaknya 2-3 jam sekali. Jika tampak penuh, segera ganti.
ADVERTISEMENT
10. Tepuk-tepuk area kelamin bayi menggunakan handuk saat mengganti popok.
Namun, apabila berbagai hal di atas sudah Anda lakukan dan tak ada perubahan pada bayi Anda, ada baiknya segera konsultasikan masalah ini ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut, ya, Moms.