Penyebab Bayi Demam Setelah Divaksin Seperti Anak Cut Meyriska

25 Januari 2021 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mengompres Bayi Demam Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengompres Bayi Demam Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Imunisasi atau pemberian vaksin menjadi salah satu hal penting bagi bayi. Saat imunisasi, bayi akan diberikan vaksin yang berfungsi sebagai pencegahan terhadap berbagai serangan penyakit pada bayi dan balita.
ADVERTISEMENT
Menurut WHO, imunisasi diperkirakan dapat mencegah sekitar 2-3 juta kematian setiap tahunnya. WHO bahkan menyebutkan imunisasi merupakan investasi kesehatan yang paling hemat dan efektif.
Pasangan selebriti Cut Meyriska dan Roger Danuarta juga baru saja mendapatkan pengalaman baru dengan memberikan imunisasi kepada anaknya. Ya Moms, diketahui anak mereka yang bernama, Shaquille Kailli Danuarta kini sudah berusia 6 bulan. Baru-baru ini Roger dan Meyriska mengaku dibuat panik lantaran anaknya jatuh sakit setelah divaksin.
“Kemarin ini kita masih proses vaksin ke anak. Jadi, baby itu baru dapat vaksin kemarin. Setelah vaksin itu sempat demam juga. Yang pasti kita panik sih, was-was lah,” kata Roger kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Pasangan yang menikah pada 17 Agustus 2019 tersebut mengaku panik lantaran ini adalah pengalaman pertama mereka mempunyai anak. Menurut Meyriska, ia bahkan baru mengetahui bahwa reaksi vaksin di setiap anak berbeda-beda, ada yang demam, ada yang tidak. Hal itu akhirnya membuat ia dan suaminya lebih banyak mencari tahu agar bisa dijadikan pelajaran untuk ke depannya.
ADVERTISEMENT
Lantas, kenapa bayi demam setelah divaksin, Moms?
Ilustrasi bayi demam menangis Foto: Shutterstock

Penyebab Bayi Demam Setelah Vaksin

Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dijelaskan bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi normal seperti demam, kemerahan dan bengkak di area penyuntikan, serta nyeri yang akan berlangsung selama 1 sampai 2 hari. Reaksi umum lainnya berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada jenis vaksinnya. Reaksi tersebut biasanya ringan dan mudah diatasi oleh orang tua atau pengasuh.
Jadi, demam yang dialami bayi usai vaksinasi merupakan sebuah reaksi positif, Moms. Sebab, hal itu menandakan vaksin sedang bekerja di dalam tubuh si kecil. Ketika tubuh mereka panas, artinya bayi sedang membentuk antibodi baru yang akan berfungsi untuk membuat tubuhnya kebal terhadap berbagai virus dan penyakit.
Bayi demam Foto: Thinkstock

Yang Bisa Orang Tua Lakukan saat Bayi Demam Setelah Vaksin

Namun, jika Anda merasa khawatir terhadap demam yang dialami si kecil, Anda bisa mempertimbangkan untuk memberikan parasetamol kepada bayi. Penggunaan parasetamol dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman bayi seperti demam setelah vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Anda cukup memberikan 15 miligram parasetamol per-kilogram berat badan bayi setelah imunisasi, terutama setelah vaksinasi DPT. Berikan parasetamol setiap 3-4 jam jika diperlukan dan maksimal 4 kali dalam 24 jam.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk memberikan pakaian yang tipis ketika bayi demam agar mereka merasa nyaman. Kemudian, berikan lebih banyak asupan air kepada bayi seperti ASI atau susu formula.
Pada area bekas suntikan yang membengkak juga bisa dikompres dengan air dingin untuk mengurangi rasa nyerinya. Namun, jika reaksi-reaksi tersebut menetap dalam beberapa hari, ada baiknya untuk membawa si kecil ke dokter ya, Moms.
Reporter: Hutri Dirga Harmonis