Penyebab Bayi Menangis Terus

14 Agustus 2020 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
bayi menangis - POTRAIT Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
bayi menangis - POTRAIT Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi memang belum bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan atau inginkan lewat kata-kata. Oleh karena itu, salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah dengan menangis.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, bayi yang menangis pun tak melulu karena mereka lapar, lho, Moms. Tapi, hal ini bisa juga disebabkan oleh berbagai hal lain. Mungkin saja ia sudah tenang setelah disusui, namun beberapa saat setelahnya menangis lagi. Kira-kira kenapa, ya?
Nah, kondisi inilah yang harus menjadi perhatian orang tua --terlebih orang tua baru agar dapat memahami tiap tangisan si kecil. Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan bayi menangis terus, seperti dikutip dari Young Parents.
Penyebab Bayi Menangis Terus. Foto: Shutterstock

Penyebab Bayi Menangis Terus

1. Lapar

Seperti yang kita tahu, lapar memang menjadi salah satu alasan utama bayi menangis. Dr. Simon Ng, Dokter Spesialis Anak di Mount Alvernia Hospital, Singapura menjelaskan bahwa pada saat bayi lapar, tangisan yang dikeluarkan bisa dari bernada lemah hingga tinggi. Hal ini pun tergantung tingkat kelaparannya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini biasanya ditandai dengan si kecil yang suka membuka mulutnya lebar-lebar, menjulurkan lidahnya, dan mengerutkan bibirnya seolah-olah ingin diberi makan. Selain itu, bayi Anda juga mungkin akan memberikan tanda seperti menggerakan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain, seolah sedang mencari payudara ibu.
"Atau jika Anda menyentuh sisi wajahnya dengan jari, mungkin saja bayi Anda akan mengarahkan kepalanya ke arah tersebut. Bayi Anda juga mungkin akan mengisap jari, mainan, pakaian, atau barang lain di sekitarnya ketika ia sedang lapar," ujar Dr. Ng.
Untuk itu, yang harus Anda perlu memahami tanda si kecil lapar dan kenyang, Moms. Namun sebenarnya, jadwal makan bayi yang baru lahir, tidak dapat diprediksi. Jadi, penting untuk mengetahui isyarat laparnya, seperti gerakan menggeliat atau mengisap jari atau benda lainnya. Segera susui si kecil sebelum tangisnya pecah.
Mengganti popok bayi. Foto: Thinkstock

2. Popok Basah

Pada saat popoknya basah atau sudah terisi penuh, biasanya bayi akan memberikan tanda seperti gelisah, menangis dengan cukup pelan, atau mungkin merengek. Apabila Anda tak segera menggantinya, dikhawatirkan akan terjadi iritasi pada kulit bayi. Demikian yang dikatakan Dr. Shiv Gill, Dokter Umum di My Health Partners Medical Clinic, Singapura.
ADVERTISEMENT
Namun sayang, tak semua bayi menangis jika popoknya sudah terisi penuh atau basah. Sebagian dari mereka mungkin ada yang diam sehingga Anda sebagai orang tua harus rutin memeriksa popoknya setiap saat.

3. Refluks

Si kecil mungkin akan menangis secara tiba-tiba setelah diberi makan atau disusui. Dalam kondisi ini, biasanya disertai dengan gumoh atau muntah karena rasa ketidaknyamanan dalam dirinya. Lalu, apa yang Anda lakukan? Dr. Ng kembali menyarankan agar Anda dapat segera menyendawakan bayi dan menggendongnya selama kurang lebih 30 menit setelah disusui.
bayi menangis Foto: Shutterstock

4. Ketakutan

Bayi Anda bisa saja merasa takut dan menangis sesekali. Ia pun mungkin akan mencoba menyatukan tangannya seolah-olah sedang melindungi dirinya sendiri. Padahal, hal ini bisa disebabkan oleh suara keras atau ia mendengar suara yang menurutnya asing atau tak familiar.
ADVERTISEMENT
Saat mendapati bayi Anda menangis karena ketakutan, Anda pun bisa menggendongnya agar ia merasa aman dan terlindungi. Tenangkan si kecil dengan mendekapnya di dada Anda. Mungkin ia akan kembali mendengar suara detak jantung Anda seperti pada saat ia berada dalam rahim. Sehingga, suara yang ia dengar itu bisa membuatnya lebih tenang dan tak membuatnya cemas.
Nah Moms, sambil digendong, Anda juga bisa menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut sambil membisikkan kata-kata di telinganya yang membuat dirinya merasa tenang.
Ilustrasi bayi demam menangis Foto: Shutterstock

5. Sakit

Apabila bayi Anda menangis tanpa henti selama lebih dari satu jam, hal ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa dirinya sedang sakit atau tidak sehat. Tangisannya pun biasanya kencang, intens, dan mengejutkan. Waspadai gejala penyakit seperti demam, muntah, batuk, diare, atau sembelit.
ADVERTISEMENT
Dr. Ng mengatakan, terkadang masalah yang kurang jelas itulah yang mungkin memicu protesnya dengan menangis. Misalnya, ia bisa saja digigit serangga atau kancing pakaiannya menusuk dan menekan kulitnya, atau ia bisa saja merasa kedinginan atau kepanasan. Segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut apabila hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
Bayi menangis. Foto: Shutterstock

6. Kolik

Kolik biasanya memengaruhi bayi baru lahir dalam dua bulan pertamanya. Jika beberapa hal lain yang sudah disebutkan sebelumnya tak terjadi, dr. Ng menuturkan ada kemungkinan bahwa tangisan si kecil karena kolik. Ketika mengalami hal tersebut, biasanya bayi akan merasakan sakit yang parah dan sering berfluktuasi di area perut. Karena sistem pencernaan bayi masih berkembang, ia mungkin memiliki masalah dengan gas atau udara yang melewati ususnya.
ADVERTISEMENT
Otot-otot yang mulai terasa kejang, bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit. Sehingga ia pun mungkin saja akan menangis selama berjam-jam. Ketika menghadapi situasi seperti ini, yang dapat Anda lakukan adalah memijat atau menepuk-nepuk bagian punggungnya. Anda juga bisa menggunakan baby oil atau minyak hangat untuk menggosok punggung, perut, lengan, dan kakinya dengan lembut. Apabila metode ini tak berhasil, coba konsultasikan masalah tersebut ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.