Penyebab Bayi Sakit Perut

4 Juni 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi menangis karena sakit perut. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menangis karena sakit perut. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bayi belum bisa berkomunikasi atau memberi tahu orang dewasa saat tubuhnya merasa sakit. Satu-satunya cara bayi berkomunikasi adalah dengan menangis untuk memberi tahu perasaannya. Namun, hal ini juga sering kali membuat orang tua kesulitan untuk mengerti maksud si kecil.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja saat bayi merasakan sakit pada perutnya. Orang tua mungkin tidak langsung paham jika tidak mengetahui tanda-tanda pastinya. Dikutip dari Mom Junction, Dokter Anak dan Neonatologis, dr. Anuradha Bansal, MD, menjelaskan, bayi yang sakit perut biasanya tidak makan dengan baik, menggosok perutnya dengan tangan, dan menjerit kesakitan saat perutnya disentuh.
Ya Moms, sakit perut sebenarnya termasuk masalah kesehatan yang umum dialami bayi dan anak-anak. Namun, apa yang menjadi penyebab bayi sakit perut?

7 Penyebab Umum Bayi Sakit Perut

Ilustrasi bayi menangis karena sakit perut. Foto: Shutter Stock
1. Kolik
Kolik yang sering terjadi pada bayi menyebabkan otot-otot usus menegang dan menimbulkan ketidaknyamanan pada perut. Ya, tangisan dalam waktu yang lama membuat diafragma berkontraksi dan meningkatkan tekanan pada usus bayi.
ADVERTISEMENT
2. Makan berlebihan atau lapar
Memberi makan berlebihan atau membiarkan bayi merasa lapar sama-sama berdampak buruk pada kesehatan si kecil. Perut bayi yang daya tampungnya masih sedikit tidak bisa menampung ASI ataupun makanan lain terlalu banyak. Sementara, bayi yang sedang tumbuh dan berkembang tidak mampu menahan lapar dalam waktu lama. Keduanya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut si kecil.
3. Alergi dan intoleransi makanan
Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan bereaksi berlebihan terhadap protein eksternal dengan meningkatkan serangan sistem kekebalan. Sementara, intoleransi makanan terjadi ketika sistem pencernaan tidak mampu mencerna makanan dengan sempurna, sehingga menyebabkan sakit perut.
ilustrasi bayi sembelit Foto: Shutterstock
4. Sembelit
Sembelit merupakan kondisi normal pada bayi di bawah usia 12 bulan yang menyebabkan tinja mengeras. Tidak buang air besar selama beberapa hari menyebabkan perut bayi kembung, sakit dan kram, Moms.
ADVERTISEMENT
5. Refluks gastresofageal
Ini merupakan kondisi di mana lambung bergerak ke atas melalui esofagus bagian bawah yang belum berkembang sempurna. Mengutip Cedars Sinai, saat asam lambung dan makanan kembali ke kerongkongan, maka dapat menyebabkan iritasi, tersedak, muntah, dan sakit perut pada bayi.
6. Mabuk perjalanan
Mabuk perjalanan bisa terjadi pada bayi yang baru pertama kali bepergian jauh atau dengan jalur darat. Hal ini bisa membuat si kecil pusing, mual, muntah dan sakit perut. Namun, kondisi ini termasuk normal karena bayi belum terbiasa.
7. Infeksi
Infeksi bakteri dan virus pada sistem pencernaan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bayi. Beberapa infeksi yang umum pada bayi termasuk rotavirus, adenovirus, bakteri salmonella, streptococcus, dan parasit. Semuanya dapat menyebabkan infeksi pada lambung dan usus kemudian menimbulkan rasa sakit yang hebat pada perut. Bayi bisa tertular infeksi tersebut dari paparan udara, makanan, hingga kontak langsung dengan penderita sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bayi di bawah usia 12 bulan juga lebih bisa mengalami infeksi saluran kemih. Dikutip dari Healthy Children, kondisi ini menunjukkan gejala seperti rasa sakit di bagian perut, dan perilaku tidak nyaman saat buang air kecil.