Penyebab Cerebral Palsy pada Bayi dan Cara Mencegahnya

22 Januari 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi sakit. Foto: Simplylove/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi sakit. Foto: Simplylove/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum lama ini seorang ibu membagikan kisah tentang anaknya yang mengalami kelumpuhan otak. Kisah yang dibagikan pada akun TikTok @niapapoyy1617 itu menyebut, anak berusia 1 tahun 10 bulan tersebut setiap hari menangis karena merasakan sakit di bagian kepala.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kasus tersebut, Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Abdussalam, Sp.A mengungkapkan, kerusakan jaringan otak atau cerebral palsy adalah penyakit otak yang menetap dan tidak progresif.
Umumnya terjadi pada usia dini sehingga mengganggu perkembangan otak dan terjadi gejala gangguan posisi, tonus otot, koordinasi motorik dan kelainan neurologis lain seperti kejang. Angka kejadian cerebral palsy bervariasi sekitar 2 - 2,5 persen per seribu kelahiran hidup.
"Cerebral palsy disebabkan oleh karena perkembangan abnormal pada perkembangan otak. Di mana bisa terjadi sebelum saat ataupun setelah kelahiran. Dan yang paling sering terjadi adalah saat masih di janin atau sebelum kelahiran," kata dr. Reza kepada kumparanMOM.
Penyebabnya bisa dari kelainan kongenital pada bayi, seperti mikrosefali atau infeksi ibu saat hamil, kelahiran asfiksia, infeksi saat janin atau infeksi intrakranial saat bayi.
Ilustrasi bayi dirawat di rumah sakit. Foto: Iryna Inshyna/Shutterstock
"Faktor risiko lain seperti bayi prematur, BBLR, dan kebiasaan negatif pada ibu seperti merokok dan alkohol itu akan meningkatkan risiko kejadian palsy cerebral," tuturnya.
ADVERTISEMENT

Cara Mencegah Terjadinya Cerebral Palsy pada Bayi

Untuk mencegah hal tersebut, orang tua bisa melakukan beberapa hal, salah satunya rutin kontrol ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi janin berkembang dengan baik.
"Jika perlu kontrol ke konsultan fetomaternal, dan jikalau hamil berisiko seperti preeklamsia atau prematur, dilakukan persalinan di rumah sakit," ujar Dokter Reza.
Dokter Reza juga mengatakan, anak dengan cerebral palsy memerlukan perawatan seumur hidup. Ia membutuhkan perawatan komprehensif dari dokter spesialis anak, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, fisioterapi dan lain-lain.