Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Ilustrasi bayi sakit. Foto: Simplylove/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01g9rj807zgv97486gd5j46bpt.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menanggapi kasus tersebut, Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Abdussalam, Sp.A mengungkapkan, kerusakan jaringan otak atau cerebral palsy adalah penyakit otak yang menetap dan tidak progresif.
Umumnya terjadi pada usia dini sehingga mengganggu perkembangan otak dan terjadi gejala gangguan posisi, tonus otot, koordinasi motorik dan kelainan neurologis lain seperti kejang. Angka kejadian cerebral palsy bervariasi sekitar 2 - 2,5 persen per seribu kelahiran hidup.
"Cerebral palsy disebabkan oleh karena perkembangan abnormal pada perkembangan otak. Di mana bisa terjadi sebelum saat ataupun setelah kelahiran. Dan yang paling sering terjadi adalah saat masih di janin atau sebelum kelahiran," kata dr. Reza kepada kumparanMOM.
Penyebabnya bisa dari kelainan kongenital pada bayi, seperti mikrosefali atau infeksi ibu saat hamil, kelahiran asfiksia, infeksi saat janin atau infeksi intrakranial saat bayi.
"Faktor risiko lain seperti bayi prematur, BBLR, dan kebiasaan negatif pada ibu seperti merokok dan alkohol itu akan meningkatkan risiko kejadian palsy cerebral," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Cara Mencegah Terjadinya Cerebral Palsy pada Bayi
Untuk mencegah hal tersebut, orang tua bisa melakukan beberapa hal, salah satunya rutin kontrol ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi janin berkembang dengan baik.
"Jika perlu kontrol ke konsultan fetomaternal, dan jikalau hamil berisiko seperti preeklamsia atau prematur, dilakukan persalinan di rumah sakit," ujar Dokter Reza.
Dokter Reza juga mengatakan, anak dengan cerebral palsy memerlukan perawatan seumur hidup. Ia membutuhkan perawatan komprehensif dari dokter spesialis anak, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, fisioterapi dan lain-lain.