Penyebab dan Cara Mengatasi Rasa Takut pada Anak

24 Oktober 2023 17:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyebab dan Cara Mengatasi Rasa Takut Pada Anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Penyebab dan Cara Mengatasi Rasa Takut Pada Anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anak-anak sering kali menangis jika menjumpai orang baru. Mereka juga bisa ketakutan apabila berada di tempat baru atau di lokasi yang membuat mereka tidak nyaman. Ya, Moms, mereka seperti seolah-olah hanya nyaman saat berada di pelukan orang tua.
ADVERTISEMENT
Para pakar menilai anak-anak perlu belajar mengatasi ketakutannya. Baik rasa takut yang timbul karena gelap, merasa sendiri, atau takut karena di lingkungan baru. Dikutip dari Mon Junction, membantu mereka mengatasi rasa takut sama dengan membantu mereka berkembang lebih baik. Keterampilan ini akan bermanfaat bagi mereka.

Apa Penyebab Anak Takut?

Anak-anak takut pada banyak hal, termasuk kegelapan, tempat baru, ketinggian dan sekolah. Namun, mengapa mereka takut akan hal ini? Mengapa beberapa anak lebih takut dibandingkan yang lain atau lebih takut terhadap hal yang sama dibandingkan teman sebayanya? Berikut beberapa penyebab umum ketakutan mereka:
- Faktor Genetik atau Keluarga
Faktor genetik atau keluarga dapat membuat anak lebih rentan terhadap rasa takut dan membuat mereka bereaksi lebih parah terhadap suatu hal.
ADVERTISEMENT
Seorang anak mungkin mengalami serangan kecemasan jika salah satu atau kedua orang tuanya memiliki riwayat serangan kecemasan. Anak tersebut mungkin juga merasakan rasa takut dengan melihat perilaku cemas orang tuanya.
- Faktor Biologis
Neurotransmiter, bahan kimia yang mengirimkan pesan ke dan dari otak, mengontrol perasaan cemas atau takut seseorang. Jika kadar serotonin dan dopamin (dua neurotransmitter penting) anak berada di luar batas normal, maka mereka mungkin mengalami ketakutan atau kecemasan yang berlebihan.
- Pengalaman
Situasi atau lingkungan tempat anak berada juga dapat memengaruhi atau melahirkan kecemasan mereka. Misalnya, jika orang tua sering bertengkar atau orang yang dicintai baru saja meninggal dunia, keadaan ini dapat memicu ketakutan dan kecemasan pada anak. Kadang-kadang, peristiwa besar, seperti pindah ke tempat baru atau masuk sekolah baru, juga bisa membuat anak-anak takut.
Ilustrasi anak takut. Foto: Shutter Stock

Lantas, Apa Yang Membuat Anak Takut?

Seiring pertumbuhan anak, Anda akan sering menemukan bahwa ketakutan mereka juga berubah. Misalnya, bayi baru lahir menangis ketakutan saat mendengar suara keras, bayi usia enam bulan mungkin melolong ketakutan saat ada orang asing yang mendekat, bayi usia satu tahun mungkin merasa cemas akan perpisahan dan tampak ketakutan saat orang tuanya berangkat kerja.
ADVERTISEMENT
Bahkan anak-anak yang lebih besar dan remaja pun memiliki ketakutannya sendiri.

Bagaimana Membantu Anak Mengatasi Ketakutan?

Memvalidasi ketakutan anak dapat membantu meyakinkan mereka bahwa Anda ada untuk membantu.
Kebanyakan anak yang ketakutan merasa pelukan orang tuanya adalah tempat yang paling aman. Ketika orang tua memeluk anak-anaknya, hal itu memberikan mereka rasa tenteram dan rasa aman yang mereka dambakan . Namun, anak perlu belajar mengatasi ketakutannya.
Anak-anak umumnya merasa takut karena beberapa hal seperti tempat gelap, orang asing, hewan besar, ketinggian, ditinggal orang tua, kilat, badai, petir, tersesat hingga cerita penculikan.
Ketakutan anak Anda mungkin menunjukkan apa yang baru saja mereka alami. Jika ada berita tentang kebakaran besar, mereka mungkin takut akan kebakaran, atau jika penculikan sedang menjadi berita utama, mereka mungkin takut akan hal itu.
ADVERTISEMENT
Biasanya, ketakutan umum ini mereda seiring pertumbuhan anak dan menyadari bahwa ketakutan tersebut tidak berdasar. Jika gejala tersebut menjadi persisten dan intens serta memengaruhi kualitas hidup anak, konsultasikan dengan dokter atau terapis ya, Moms.