Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat mengalami diare, ibu menyusui akan mengalami ketidaknyamanan pada perutnya yang membuatnya lebih sering buang air besar. Meski tidak membahayakan bayi, diare yang dialami ibu menyusui bisa saja memengaruhi kondisi kesehatannya, yang berpengaruh pada produksi ASI.
Diare dapat membuat ibu menyusui lebih cepat dehidrasi, merasa pusing, sakit kepala, hingga pingsan karena kelelahan. Selain itu, dehidrasi yang parah karena diare juga akan memengaruhi produksi ASI menjadi terhambat.
Lantas, faktor apa saja yang bisa jadi penyebab diare pada ibu menyusui? Berikut penjelasannya, Moms.
Penyebab Diare pada Ibu Menyusui yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Mom Junction, National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases mengatakan bahwa berbagai kondisi dapat menyebabkan diare pada ibu menyusui seperti, gastroenteritis virus, infeksi bakteri atau parasit pada usus, obat-obatan seperti antibiotik, hingga pemanis buatan termasuk sorbitol yang ditemukan dalam permen karet dan permen bebas gula.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut Healthline, diare paling sering disebabkan oleh virus yang menginfeksi usus. Tapi, diare juga bisa terjadi karena ibu menyusui alergi terhadap makanan tertentu, stres yang meningkat karena menjadi ibu baru, hingga terlalu banyak mengonsumsi makanan berserat.
Gangguan gastrointestinal selama menyusui juga dapat menyebabkan diare kronis yang kemudian berisiko menimbulkan penyakit celiac, sindrom iritasi usus, kolitis mikroskopis, radang usus, hingga insufisiensi pankreas (steatorrhea) yaitu diare dengan jumlah lemak yang tinggi pada tinja.
Meski demikian, kondisi diare kronis jarang terjadi pada ibu menyusui. Penyebab paling umum diare yang sering ditemui adalah makanan tertentu dan tingkat kebersihan yang kurang diterapkan oleh ibu menyusui, sehingga menyebabkan infeksi pada saluran pencernaannya.
Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk menjaga asupan makanan yang bergizi dan bersih setiap harinya. Kebersihan dalam hal ini bukan hanyalah makanan, tapi juga terkait kebersihan tubuh. Misalnya saja kebiasaan sederhana mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh sesuatu. Terutama ketika ibu hendak mengonsumsi makanan setelah melakukan aktivitas tertentu.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis