Penyebab Diskalkulia pada Anak

23 Juni 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar matematika. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar matematika. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Diskalkulia merupakan ketidakmampuan anak belajar matematika yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan perhitungan matematis dan memahami aritmatika. Kondisi ini bisa muncul saat lahir atau terjadi di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Mengutip Mom Junction, salah satu studi menunjukkan bahwa 43 - 65 persen anak dengan diskalkulia sering didiagnosis juga mengalami disleksia atau ketidakmampuan belajar.
Gejala diskalkulia pada setiap anak umumnya berbeda. Namun, ada beberapa gejala umum yang cukup sering dialami anak - anak, seperti sulit menghafal angka sederhana, sulit mengidentifikasi pola dan mengatur hal - hal secara berurutan, mengandalkan alat bantu visual seperti menghitung dengan jari, hingga tidak memahami tanda dan simbol matematika.
Ilustrasi anak belajar matematika. Foto: Shutterstock
Beberapa anak dengan diskalkulia mungkin mengalami kecemasan dan tertekan saat belajar matematika. Akibatnya, mereka kurang memiliki keterampilan matematika dan keterampilan akademik yang jauh lebih dari rendah dari teman sebayanya.

Penyebab Diskalkulia pada Anak

Menurut UNESCO dalam laman resminya, penyebab pasti diskalkulia tidak diketahui dan bisa bervariasi pada masing - masing anak. Namun, ada beberapa faktor risiko potensial yang bisa terjadi, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Faktor genetik
Penelitian telah menemukan bahwa anak dengan diskalkulia kemungkinan memiliki orang tua atau saudara kandung yang mengalami hal serupa. Beberapa anak kelainan genetik lain seperti sindrom turner, sindrom velocardiofacial, sindrom fragile X, dan sindrom williams cenderung mengalami diskalkulia.
2. Perkembangan otak
Selain faktor genetik, studi pencitraan otak telah menunjukkan beberapa perbedaan antara anak dengan diskalkulia dan tanpa diskalkulia. Gangguan otak di area tertentu–terutama pada salah satu bagian dari lobus parietal–yang bertanggung jawab untuk memproses informasi numerik juga dapat menyebabkan diskalkulia pada anak - anak.
Ilustrasi anak belajar matematika. Foto: Shutter Stock
3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan tertentu yang menyebabkan perkembangan otak yang tertunda cukup sering dikaitkan dengan diskalkulia pada anak. Misalnya, ibu minum minuman beralkohol saat hamil, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
ADVERTISEMENT
4. Cedera otak
Terkadang, anak yang pernah mengalami kondisi tertentu, seperti kecelakaan yang menyebabkan cedera otak juga dapat mengalami diskalkulia.
5. Faktor eksternal
Lingkungan sekolah yang tidak memadai, pengajaran yang kurang optimal, status ekonomi rendah, dan masalah perhatian perilaku juga dapat menyebabkan diskalkulia pada anak.