Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Penyebab, Gejala dan Cara Obati Hepatitis pada Bayi Baru Lahir
27 September 2021 9:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hopkins Medicine melansir, sekitar 20 persen bayi dengan hepatitis neonatal terinfeksi oleh virus yang menyebabkan peradangan pada ibu sebelum melahirkan, atau segera setelah melahirkan. Virus tersebut seperti cytomegalovirus, rubella, dan hepatitis A, B, dan C.
Agar selalu waspada, orang tua perlu pahami penyebab, gejala hingga cara mengobati penyakit ini.
Penyebab Hepatitis pada Bayi Baru Lahir
Virus memang jadi penyebab umum hepatitis pada bayi baru lahir. Namun bisa saja si kecil terserang hepatitis karena masalah kekebalan, anatomi atau struktural, dan kelainan genetik atau metabolisme. Sementara itu, 80 persen bayi yang memiliki hepatitis tidak diketahui penyebab spesifiknya apa.
Mengutip laman website Liver, hepatitis neonatal ini tidak semuanya menular atau menyebar ke orang lain. Apalagi jika penyebabnya metabolik atau genetik.
ADVERTISEMENT
Namun, jika penyebabnya virus, maka bisa saja menular dan menyebar ke orang lain lewat tinja ke mulut, melalui tangan yang tidak dicuci.
Tanda dan Gejala Hepatitis pada Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir dengan hepatitis biasanya memiliki penyakit kuning dengan mata dan kulit yang menguning. Biasanya penyakit kuning ini muncul di usia satu atau dua bulan.
Kemudian, berat badan bayi juga tidak bertambah dengan baik, serta memiliki hati dan limpa yang membesar. Lalu, bayi juga tidak dapat menyerap vitamin atau tidak tumbuh dan berkembang dengan normal.
Cara Mengobati Hepatitis pada Bayi Baru Lahir
Dalam kebanyakan kasus, tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis neonatal. Biasanya yang diobati adalah gejalanya, namun tergantung pada penyebabnya. Bayi juga akan diberikan vitamin dan susu formula yang mengandung lemak agar tumbuh optimal.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari Mom Junction, jika kerusakan hati permanen dan parah, bayi mungkin perlu mendapatkan transplantasi hati. Tapi perlu dipahami, kondisi setiap bayi bisa saja berbeda. Sehingga pengobatan atau tindakan yang dipilih sebagai solusi juga bisa saja berbeda.
Yang paling baik, berkonsultasi lah pada dokter untuk menentukan pengobatan yang disepakati, Moms. Semoga si kecil cepat sembuh, ya!