Penyebab Hubungan Suami Istri Naik Turun saat Masa Kehamilan

7 September 2022 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyebab Hubungan Suami Istri Naik Turun saat Masa Kehamilan. Foto: eggeegg/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Penyebab Hubungan Suami Istri Naik Turun saat Masa Kehamilan. Foto: eggeegg/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Masa kehamilan bisa berpengaruh pada banyak hal, termasuk pada hubungan pasangan suami istri. Ya Moms, beberapa pasangan yang tengah menanti calon buah hati ternyata bisa saja menghadapi perubahan dalam ikatan pernikahannya.
ADVERTISEMENT
"Kadang-kadang Anda akan merasa sangat dekat, tetapi ada saatnya juga bisa seolah-olah pasangan jauh dari Anda," ujar penulis buku Babyproofing Your Marriage, Cathy O'Neil, dikutip dari laman Marriage.
Sebagai calon orang tua, mungkin akan terjadi berbagai perubahan besar yang dihadapi pasangan suami istri. Perubahan-perubahan ini bisa membawa efek positif, tetapi ada juga yang sampai memberikan tekanan besar pada keduanya. Setiap keraguan atau ketakutan pada diri sendiri maupun pasangan ini tak jarang bisa merenggangkan hubungan untuk sementara waktu.
Nah Moms, yuk, simak beberapa penyebab dan cara mengatasi hubungan suami istri yang naik turun selama masa kehamilan.
Penyebab Hubungan Suami Istri Jadi Naik Turun Selama Kehamilan. Foto: Shutterstock

Penyebab Hubungan Suami Istri Jadi Naik Turun Selama Kehamilan

1. Terlalu Protektif
Dilansir laman Parents, melonjaknya hormon kehamilan bisa memicu perasaan emosi dan panik. Istri bisa merasa luar biasa cemas pada suaminya, sehingga bisa jadi menuntut hal-hal yang kurang masuk akal karena terlalu protektif. Jika kondisi ini terus menerus terjadi, bukan tidak mungkin bisa menimbulkan pertengkaran.
ADVERTISEMENT
2. Sering Tidak Sependapat
Sebagian pasangan juga mungkin cukup sering berdebat soal perjalanan kehamilan dan persiapan menyambut kehadiran bayi. Contohnya, saat sedang memilih dekorasi kamar bayi, Anda dan suami berbeda pilihan. Lalu Anda langsung mengira suami tidak ingin memiliki kebahagiaan yang sama seperti Anda. Padahal, hal ini bisa saja hanya karena perbedaan selera, kan?
3. Merasa Ditinggalkan
Hubungan pasangan suami dan istri selama kehamilan. Foto: Bangkok Click Studio/Shutterstock
Saat Anda terlalu fokus dengan kehamilan, mungkin suami merasa jadi kurang diperhatikan lagi. Karena perhatianya sudah banyak teralihkan, suami jadi merasa kurang terhubung dengan Anda maupun bayi di dalam kandungan.
Oleh karena itu, O'Neil menyarankan, "Ajak suami untuk mulai berbicara dengan bayi, minta nyanyikan lagu di depan perut Anda, dan bagikan kegembiraan saat janin menendang perut ibunya". Jangan lupa untuk selalu luangkan waktu dengan suami agar ia tetap dianggap berharga dan jadi orang yang paling bisa diandalkan.
ADVERTISEMENT
4. Berkurangnya Frekuensi Seks
Selama kehamilan, ibu hamil juga bisa mengalami penurunan gairah berhubungan seks, begitu pula dengan suami. Padahal, penting untuk tetap menjaga keintiman hubungan selama kehamilan. "Ini mungkin tidak terasa spontan, tetapi menemukan gairan seks bisa mengembalikan keintiman secara fisik dan membawa Anda lebih dekat dengan pasangan," ujar Psikolog Craig Malkin, Ph.D..
Dilansir Marriage, jika sedang mengalami masa-masa ini saat hamil, cobalah untuk berkomunikasi lebih terbuka dengan pasangan. Sebab, menjadi orang tua bukanlah tugas suami ataupun istri saja, tetapi dibutuhkan kerja sama ke depannya.
Bicarakan semua keraguan dan ketakutan terutama soal kehamilan dan persalinan secara terang-terangan. Ingat, ya, Moms, menghindari masalah tidak akan membantu hubungan yang tengah meregang. Jadi, agar persiapan menjadi orang tua lebih maksimal, tetaplah menjadi pasangan yang mau saling belajar dan tidak egois.
ADVERTISEMENT