Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, mengutip Very Well Family, ada beberapa komplikasi yang bisa membuat ibu hamil alami keguguran di trimester kedua meski jarang terjadi. Apa saja?
Yang Bisa Sebabkan Ibu Hamil Keguguran di Trimester Kedua
Salah satu penyebab keguguran di trimester kedua adalah pendarahan vagina. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu hamil di trimester kedua mengalami pendarahan, seperti septum uterus.
Septum uterus terjadi ketika membran jaringan tipis mengalir ke tengah rahim dan membaginya menjadi dua bagian yang terpisah. Kemudian, pendarahan juga bisa terjadi karena serviks melakukan pembukaan terlalu cepat dan menyebabkan persalinan dini.
Penyakit autoimun juga dapat menyebabkan pendarahan di trimester kedua. Mengutip Healthline, penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat. Lalu, kelainan kromosom pada janin juga dapat menyebabkan pendarahan saat hamil.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan pendarahan di trimester kedua, misalnya persalinan dini, masalah dengan plasenta seperti plasenta previa hingga solusio plasenta. Namun biasanya kondisi ini terjadi di minggu ke-20 atau menjelang trimester ketiga.
Itu lah kenapa ibu hamil perlu segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter jika mengalami pendarahan. Namun tetap tenang ya, Moms, tidak semua pendarahan berarti keguguran.
Selain karena pendarahan, keguguran juga bisa terjadi karena adanya infeksi rahim seperti vaginosis bakterial, klamidia, gonorea, trikomoniasis, dan vaginitis virus. Jika mengalami kondisi ini, ibu hamil perlu segera diobati karena akan meningkatkan risiko keguguran.
Trauma perut seperti kecelakaan mobil, jatuh, atau dipukul di perut juga dapat melukai ibu dan bayi di dalam kandungan, dan berpotensi menyebabkan keguguran. Karenanya, ibu hamil harus selalu ingat untuk menggunakan sabuk pengaman, dan letakkan sabuk pengaman di bawah rahim dan letakkan tali bahu di antara payudara.
ADVERTISEMENT
Hindari juga aktivitas fisik berdampak tinggi yang dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan.