Penyebab Keluar Darah Lagi Padahal Waktu Haid Telah Berakhir

29 Januari 2020 13:14 WIB
Ilustrasi pembalut wanita. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembalut wanita. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tidak teraturnya siklus haid atau menstruasi menjadi salah satu hal yang membuat sebagian besar wanita menjadi khawatir. Apalagi jika Anda pernah mengalami masa saat siklus haid sudah selesai, namun beberapa hari kemudian keluar sedikit darah atau flek kecoklatan dan kejadian ini sering Anda alami.
ADVERTISEMENT
Lantas, kenapa hal itu bisa terjadi? Apa penyebabnya?
Menurut dr. Boy Abidin, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, kondisi ini biasa disebut dengan perdarahan di luar siklus haid. Meski hal ini dapat dikatakan normal, namun juga tak menutup kemungkinan pertanda bahaya.
Berikut ini beberapa penyebab keluarnya darah lagi setelah siklus haid selesai.
Ilustrasi darah. Foto: Thinkstockphotos
1. Ketidakseimbangan hormon
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) atau sindrom ovarium polikistik adalah suatu kondisi timbulnya kista berukuran kecil-kecil pada indung telur yang kemudian memicu ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Akibatnya, kista-kista tersebut dapat membuat masa ovulasi yang tidak beraturan.
2. Polip rahim
Polip rahim ialah sejenis jaringan yang bisa tumbuh di leher rahim (serviks) atau di lapisan endometrium (rongga rahim). Hal inilah yang dapat menyebabkan wanita mengalami perdarahan.
ADVERTISEMENT
"Polip ini adalah semacam daging kecil yang bisa memicu terjadinya perdarahan karena sentuhan atau perdarahan yang terjadi pada polip itu sendiri. Darah yang dikeluarkan pun sedikit kemudian berhenti dengan sendirinya," kata dr. Boy Abidin dalam video berjudul 'Keluar Darah Setelah Masa Haid Selesai' yang diunggahnya di kanal YouTube pribadinya.
Untuk mengetahui apakah seorang wanita memiliki polip atau tidak, bisa dengan cara pemeriksaan memasukkan spekulum ke dalam vagina atau dengan pemeriksaan USG (melihat apakah polip berada di daerah endometrium atau tidak).
Ilustrasi menstruasi. Foto: Shutterstock
3. Peradangan di daerah leher rahim (erosi portio)
Dokter yang juga praktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara ini menjelaskan bahwa erosi portio atau erosi serviks adalah suatu infeksi yang terjadi di daerah leher rahim (serviks) yang mengakibatkan dinding pada daerah serviks itu menjadi tipis dan berisiko lecet serta mengeluarkan darah.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini umumnya terjadi karena efek samping dari alat kontrasepsi seperti IUD (intrauterine device) atau KB spiral --alat yang dimasukkan ke dalam rahim dan tujuannya untuk mencegah terjadinya pertemuan sel telur dengan sperma.
"Kadang bisa menyebabkan bercak darah di antara siklus haid. Tapi hal ini normal terjadi setiap saat," ujar dr. Boy.
Ilustrasi pembalut wanita. Foto: Shutter Stock
Masih kata dr. Boy, itu merupakan suatu hal normal atau bisa jadi suatu efek samping yang biasanya tidak terjadi terus menerus dan bisa hilang dengan sendirinya.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah jika terjadi perdarahan di luar masa haid setiap berhubungan intim. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya perubahan sel di daerah serviks yang dapat mengarah ke ciri-ciri keganasan atau kanker.
ADVERTISEMENT
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus tanpa henti, untuk mengetahui sumber masalahnya serta mendapat tindakan lebih lanjut.