Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Normalnya, ibu melahirkan bayinya terlebih dahulu, kemudian barulah tali pusat keluar disusul plasenta. Namun, beberapa ibu melahirkan bisa mengalami prolaps tali pusat atau tali pusat mengalami jatuh atau tergelincir dari posisi normal melalui leher rahim ibu hamil yang terbuka ke dalam vagina, sebelum bayi bergerak ke jalan lahirnya.
Kenapa Prolaps Tali Pusat Bisa Terjadi?
Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan fetus (janin). Terkadang, tali pusat bisa bergerak ke tempat dan waktu yang salah. Hal inilah yang menyebabkan kondisi prolaps tali pusat terjadi.
Terdapat tiga jenis prolaps tali pusat yang bisa dialami ibu hamil, yakni tali pusat masuk melalui serviks menuju vagina setelah ketuban pecah, tali pusat bergerak ke posisi antara bayi dan selaput ketuban yang masih utuh, dan tali pusat yang berlokasi di samping janin sehingga tidak dapat terdeteksi oleh dokter.
ADVERTISEMENT
Jika tali pusat terjepit, suplai oksigen kepada bayi kemungkinan besar akan terhambat dan membuat detak jantungnya melemah. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa menempatkan bayi pada risiko cacat serius atau bahkan kematian.
Dikutip dari Web MD, kasus prolaps tali pusat cukup jarang terjadi, yakni sekitar 1 dari 1.000 kelahiran. Meski kasusnya tidak terlalu banyak, tetapi bisa sangat berbahaya bagi bayi di dalam kandungan. Penelitian menunjukkan lebih dari 307 kasus prolaps tali pusat mengakibatkan 7 persen bayi di antaranya meninggal dunia.
Kondisi Ibu Hamil yang Berisiko Alami Prolaps Tali Pusat
Ada beberapa komplikasi kehamilan yang dapat meningkatkan risiko prolaps tali pusat, yaitu:
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda Mengalami Prolaps Tali Pusat
Sebagian besar kasus prolaps tali pusat terjadi setelah ketuban pecah. Jika Anda masih berada di rumah, gejala yang umum terjadi adalah bisa merasakan tali pusat sudah berada di dalam vagina setelah air ketuban pecah.
Detak jantung yang tidak biasa pada bayi belum lahir menyumbang hingga 67 persen kasus prolaps tali pusat. Ini terjadi karena tali pusat diregangkan dan ditekan, memperlambat aliran darah ke bayi, sehingga menyebabkan penurunan dan perubahan detak jantung bayi secara mendadak.