Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tekstur dan warna pup bayi sering menjadi tolok ukur kondisi kesehatan si kecil. Meski tidak selalu menunjukkan adanya masalah, tekstur atau warna tinja yang tidak biasa bisa saja membuat orang tua merasa cemas.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, misalnya ketika Anda mendapati kotoran bayi disertai dengan lendir. Beberapa orang tua mungkin saja cemas dengan kondisi tersebut.
Padahal, sedikit bercak lendir pada pup bayi mungkin bukan masalah. Sebab, seperti dikutip dari Mom Junction, menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Dur Ashar Agha, MD, bayi yang memiliki sedikit lendir di dalam kotorannya merupakan hal yang normal.
Meski begitu, jika lendir tampak berlebihan dan membuat tinja terlihat tidak normal disertai gejala lain, itu bisa saja menjadi tanda adanya masalah pada kesehatan bayi. Nah Moms, berikut ini beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan lendir berlebihan pada pup bayi.
7 Kondisi ini Sebabkan Lendir Berlebihan pada Pup Bayi
1. Infeksi usus
Beberapa patogen usus dapat menyebabkan keluarnya lebih banyak lendir dalam tinja, seperti bakteri E. coli dan parasit. Umumnya, kondisi ini disertai dengan gejala lain seperti demam dan diare.
ADVERTISEMENT
2. Alergi
Bayi dengan alergi dan intoleransi makanan terutama dari susu sapi, dapat mengeluarkan lendir dan darah dalam tinjanya.
“Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan usus akibat konsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat alergen,” kata Ahli Kesehatan dan Kebugaran Bayi, dr. Rohit Garoo, BSc, MBA.
3. Sindrom iritasi usus
Sindrom iritasi usus merupakan penyakit genetik yang menyebabkan beberapa gejala seperti sakit perut, diare, dan adanya lendir berwarna putih yang berlebihan pada pup bayi. Menurut dr. Rohit, setidaknya 25 persen tinja akan mengandung lendir berlebih.
4. Intususepsi
Ini merupakan kondisi di mana bagian usus runtuh dan terlipat dengan sendirinya yang menimbulkan penyumbatan. Intususepsi paling sering terjadi pada bayi usia antara 5-9 bulan yang menyebabkan tinja si kecil dipenuhi lendir.
ADVERTISEMENT
5. Kolitis ulserativa
Kolitis ulserativa merupakan salah satu jenis peradangan kronis pada usus besar.
“Ini adalah salah satu jenis peradangan kronis pada usus besar. Iritasi usus, nyeri, dan kemunculan lendir pada tinja bayi adalah gejala umumnya,” lanjut dr. Rohit.
6. Fibrosis kistik
Dikutip dari Cystic Fibrosis Foundation, kondisi ini merupakan kelainan genetik yang menyebabkan produksi lendir berlebihan. Sehingga menyebabkan akumulasi lendir yang lebih banyak di paru-paru dan sistem pencernaan. Bayi dengan kondisi tersebut dapat mengeluarkan lebih banyak lendir dari biasanya pada tinja.
7. Polip usus
Polip usus adalah pertumbuhan jaringan kecil yang muncul dari lapisan dalam saluran pencernaan. Kondisi tersebut sering menyebabkan pendarahan dubur dan lendir dalam tinja. Pada bayi dan anak-anak, ini disebut dengan polip juvenil.
ADVERTISEMENT
*******
Saksikan keseruan program kumparanMOM Mom’s Meet Up dengan topik Uang Istri vs Uang Suami di LINK INI .