Penyebab Milia pada Bayi Baru Lahir

30 Mei 2022 10:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Milia pada bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Milia pada bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kondisi kulit bayi baru lahir kerap membuat ayah dan ibu bertanya-tanya. Sebut saja saat Anda menemukan kulit bayi keriput, berkerak, hingga kemunculan bintik-bintik putih di wajahnya.
ADVERTISEMENT
Bintik berwarna putih ini biasanya disebut dengan milia. Bentuk milia seperti jerawat kecil yang berisi cairan atau gumpalan putih seperti nasi. Melihat kemunculan banyak milia di kulit si kecil mungkin membuat beberapa orang tua khawatir.
Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan milia pada bayi baru lahir?

Penjelasan soal Penyebab Milia pada Bayi Baru Lahir

Milia pada bayi. Foto: Shutter Stock
Milia atau milium merupakan kista kecil yang muncul di beberapa bagian tubuh. Pada bayi baru lahir, sebagian besar milia ditemukan di area wajah seperti pipi, hidung, dan kening bayi. Milia adalah kista jinak yang merupakan masalah umum pada bayi baru lahir. Hal ini dijelaskan oleh dokter anak, dr. Prakhar Nyati, MD, seperti dikutip dari Mom Junction.
Umumnya, milia muncul ketika sel-sel kulit mati dan protein keratin terperangkap di dalam kantong kecil di permukaan kulit, yang menyebabkan lapisan kulit luar atau epidermis meluruh sehingga menyebabkan milia.
ADVERTISEMENT
Namun, penyebab pasti pembentukan milia pada bayi baru lahir tidak diketahui secara pasti. Mengutip Medlineplus, faktor genetik dapat menyebabkan milia saat lahir. Sementara kombinasi faktor genetik dan lingkungan dapat menyebabkan milia pada bayi baru lahir atau bayi yang lebih tua.
Oleh karena itu, jika bayi memiliki milia di wajahnya, tidak perlu khawatir berlebihan, karena kondisi ini tidak berbahaya dan sangat normal, Moms. Milia juga tidak membutuhkan perawatan tertentu, karena akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu.
Anda tidak perlu mencoba mengobati milia dengan salep, krim, atau menggosok kulit bayi. Hal ini hanya akan membuat kulit bayi yang cenderung sensitif menjadi iritasi. Bila kondisi milia tidak mengubah perilaku bayi, artinya si kecil baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, ibu tetap perlu waspada bila ukuran milia kian membesar setiap harinya atau menjalar hampir ke seluruh tubuh bayi. Ini bisa menandakan masalah kesehatan tertentu pada kulit si kecil. Sehingga, ada baiknya untuk segera membawanya ke dokter, Moms.