Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Memasuki usia kehamilan 37 minggu, ibu mungkin sudah menyiapkan berbagai hal untuk melahirkan nanti, mulai dari kebutuhan di rumah sakit, hingga menyiapkan kondisi fisik dan mental.
ADVERTISEMENT
Pada momen tersebut, beberapa ibu mungkin masih bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, tak sedikit pula yang merasakan nyeri beberapa hari menjelang melahirkan. Hal itu tentu membuat ibu merasa tak nyaman.
Lantas, apa yang menjadi penyebab dari munculnya rasa nyeri menjelang melahirkan tersebut? Simak penjelasan berikut ini sebagaimana dikutip dari Parents.
Penyebab Nyeri Menjelang Melahirkan
Kontraksi disebut sebagai sumber utama dari rasa nyeri menjelang melahirkan. Pada kondisi ini, otot di perut, panggul, dan terkadang di seluruh tubuh akan mengencang. Selain itu, ibu mungkin akan merasakan tekanan di punggung, perineum, kandung kemih, dan susu.
“Semua kondisi tersebut membuat rasa sakit (yang dirasakan ibu) semakin berlipat ganda,” jelas Jay O’Brien, MD., direktur medis layanan kebidanan rawat inap di Rumah Sakit Wanita dan bayi Rhode Island, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa faktor yang menyebabkan nyeri menjelang melahirkan yaitu sebagai berikut.
Rasa nyeri jelang melahirkan juga dipengaruhi oleh kombinasi genetika, pengalaman hidup yang menentukan ambang rasa sakit, dan kemampuan diri untuk menahan rasa sakit. Kondisi tersebut mungkin akan bertambah parah jika ibu tidak mendapatkan dukungan sosial, merasa cemas, dan sering mendengar cerita negatif tentang proses melahirkan.
Cara Mengatasi Rasa Nyeri Jelang Melahirkan
Jika Anda merasa tidak bisa menahan rasa sakit, Anda mungkin bisa menggunakan jasa doula yang mendampingi Anda sebelum, saat, dan setelah melahirkan. Studi menunjukkan bahwa wanita yang melahirkan dengan doula melaporkan lebih sedikit penggunaan obat penghilang rasa sakit, lebih sedikit operasi caesar, dan lebih puas dengan pengalaman melahirkannya.
ADVERTISEMENT
“Ketika seorang wanita merasa rentan dan kesakitan, doula dapat membantunya merasa diperhatikan, yang memperluas kapasitasnya untuk menangani persalinan,” jelas Penny Simkin, seorang doula yang juga penulis buku Pregnancy, Childbirth, and the Newborn: The Complete Guide.
Selain itu, ibu mungkin juga dapat menggunakan epidural atau obat pereda nyeri untuk mengatasi rasa sakit tersebut. Beberapa ibu mungkin menganggap epidural memiliki risiko dan komplikasi untuk dirinya dan si janin.
Namun, menurut William Camman, MD., direktur anestesi obstetri di Brigham and Women’s Hospital di Boston, epidural cukup aman digunakan oleh ibu yang akan melahirkan.
Sementara itu, tak ada salahnya jika Anda ingin mencoba cara alami, Moms. Misalnya saja, mengatur napas, mengompres area yang sakit dengan air hangat, dan melakukan pijatan lembut.
ADVERTISEMENT
“Bedakan antara rasa sakit dan penderitaan. Rasa sakit dapat dikelola, tetapi jika menjadi berlebihan, pengobatan dapat mencegah penderitaan,” ungkap Simkin.