Penyebab Napas Bayi Berbunyi 'Ngik'

24 April 2021 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengi pada bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengi pada bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai ibu baru, Anda mungkin banyak mengkhawatirkan berbagai hal soal kesehatan bayi. Misalnya, ketika bayi bernapas dengan cepat dan tidak teratur, bahkan hingga menimbulkan bunyi.
ADVERTISEMENT
Apabila Anda mendengar suara ‘ngik’ saat bayi bernapas, ada kemungkinan si kecil mengalami mengi, Moms. Mengi merupakan bunyi khas yang timbul karena sempitnya saluran pernapasan pada bayi baru lahir.
Dilansir Medical News Today, meski bukan termasuk kasus yang umum, tapi sebanyak 25-30 persen bayi baru lahir mengalami mengi setidaknya satu kali. Kemudian sekitar 40 persen anak mengalami mengi pada usia 3 tahun dan hampir 50 persen saat memasuki usia 6 tahun.
Meski begitu, rupanya mengi adalah hal yang sangat umum terjadi pada bayi baru lahir. Mengi terjadi karena paru-paru bayi umumnya lebih kecil. Itu membuat terjadinya hambatan saluran napas, rekoil yang kurang elastis dan saluran udara kolateral yang lebih sedikit, sehingga mereka lebih mudah terhalang daripada orang dewasa.
Napas bayi berbunyi 'ngik'. Foto: Shutterstock
Terdapat berbagai jenis mengi yang dialami bayi tergantung pada frekuensi terjadinya. Misalnya, jika mengi bersifat musiman atau terjadi saat bayi terpapar lingkungan tertentu, seperti debu atau polusi udara, penyebab mengi yang paling mungkin adalah alergi.
ADVERTISEMENT
Kemudian, jika mengi dimulai secara tiba-tiba, kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atau benda asing yang terhirup bayi. Sementara, mengi yang terjadi terus-menerus sejak lahir menunjukkan bahwa bayi mungkin lahir dengan kelainan anatomi bawaan.
Nah Moms, untuk lebih jelasnya, berikut penyebab mengi atau napas bayi berbunyi 'ngik'.

Penyebab Umum Mengi pada Bayi

Alergi
Apabila si kecil alergi terhadap suatu zat, seperti serbuk atau debu, tubuhnya akan menganggap zat itu sebagai benda asing, dan sistem kekebalannya merespons. Bagian dari proses ini menyebabkan saluran udara menyempit, yang berarti udara dipaksa melalui ruang yang lebih kecil. Penyempitan ini yang akhirnya menyebabkan suara siulan seperti ‘ngik.’
Ilustrasi bayi tidur di dada ibu. Foto: Shutter Stock
Asma
Bayi yang memiliki asma punya saluran udara sensitif yang dapat meradang saat terpapar pemicu dan iritan, seperti asap rokok atau polusi udara. Ini menyebabkan mengi, batuk, sesak napas dan sesak di dada. Gejala cenderung menjadi lebih buruk pada malam hari.
ADVERTISEMENT
Penyakit GERD
Penyakit gastroesophageal reflux (GERD) adalah kondisi di mana asam lambung bocor kembali ke kerongkongan atau pipa makanan. Cairan dalam jumlah kecil ini kemudian dapat dihirup oleh paru-paru yang menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada saluran udara kecil. Inilah yang akhirnya menyebabkan mengi.
Infeksi
Beberapa infeksi dada dapat menyebabkan bayi mengi. Ini termasuk infeksi saluran pernapasan bagian bawah, seperti bronkiolitis dan pneumonia. Bayi dengan bronkiolitis--meskipun tampak sehat, akan mengalami gejala termasuk mengi, batuk kering, dan muntah setelah menyusu. Infeksi saluran pernapasan atas atau flu juga dapat menyebabkan suara 'ngik', tetapi tidak akan menyebabkan mengi kecuali saluran udara bagian bawah juga terpengaruh.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis