Penyebab Pengapuran Plasenta Dini

29 Desember 2021 7:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 21 Januari 2022 15:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi plasenta. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi plasenta. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Plasenta merupakan salah satu organ yang perlu dipantau saat Anda hamil. Sebab, plasenta merupakan organ yang bertugas mengantarkan oksigen dan nutrisi untuk bayi di dalam kandungan dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, bila terjadi masalah pada plasenta, maka akan langsung berdampak pada bayi di dalam kandungan. Salah satu kondisi plasenta yang perlu diwaspadai adalah pengapuran plasenta. Kondisi ini terjadi ketika adanya penumpukan kalsium di plasenta ibu hamil yang membuatnya mengapur atau mengeras.
Sebenarnya, ini merupakan kondisi alami yang terjadi pada ibu hamil saat mendekati masa kelahiran bayi. Tetapi, dalam beberapa kasus plasenta justru mengapur lebih awal, sehingga dapat menimbulkan risiko pada ibu maupun bayi di dalam kandungan. Ya Moms, kondisi ini biasanya disebut pengapuran plasenta dini.
Lantas, apa yang menyebabkan pengapuran plasenta dini?

Penjelasan soal Penyebab Pengapuran Plasenta Dini

Ilustrasi pengapuran plasenta pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 23 persen ibu hamil mengalami pengapuran plasenta dini atau prematur. Dikutip dari Flo, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pengapuran plasenta dini, seperti:
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bayi dan plasenta. Foto: Shutter Stock
Tanya Tantry, MD, Ahli Obstetri dan Ginekologi menjelaskan bahwa akan ada risiko komplikasi yang lebih besar bagi ibu dan bayi di dalam kandungan jika mengalami pengapuran plasenta belum cukup bulan, terutama di bawah usia kehamilan 36 minggu.
Pengapuran plasenta yang terjadi lebih awal berisiko menyebabkan komplikasi, seperti hambatan pertumbuhan janin dan gawat janin empat kali lebih tinggi. Semakin dini pengapuran plasenta terjadi, maka semakin besar pula kemungkinan bayi akan lahir prematur.