Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat, Ibu Hamil Perlu Tahu dan Waspada!

8 Maret 2021 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi janin Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi janin Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Janin tumbuh sehat dan normal. Tentu ini yang jadi harapan ibu hamil. Namun tak selamanya kenyataan sejalan dengan harapan kita, Moms. Pertumbuhan janin bisa saja terhambat, meski ibu hamil tak menyadarinya.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia kedokteran, kondisi saat pertumbuhan janin di dalam kandungan terhambat dikenal dengan istilah IUGR (Intra Uterine Growth Restriction) atau hambatan pertumbuhan intrauterin. Ada juga yang menyebutnya retardasi pertumbuhan janin.
Janin yang mengalami IUGR tidak berkembang dengan kecepatan normal dan jauh lebih kecil daripada janin lain dengan usia kehamilan yang sama. Istilah ini juga digunakan untuk bayi cukup bulan yang beratnya kurang dari 2,5 kilogram.
Lalu, apa penyebab hambatan pertumbuhan janin intrauterin ini?

Penyebab Retardasi Pertumbuhan pada Janin

Ilustrasi janin Foto: Shutterstock
Kebanyakan ibu hamil tidak menyadari kondisi hambatan pertumbuhan, sampai mereka diberitahu oleh dokter ketika melakukan pemeriksaan USG. Bahkan beberapa di antaranya juga tidak menyadarinya hingga bayi dilahirkan.
Anak-anak yang lahir dengan retardasi pertumbuhan, berisiko lebih tinggi mengalami beberapa komplikasi. Seperti tingkat oksigen rendah, gula darah rendah, terlalu banyak sel darah merah, suhu tubuh tidak normal, skor Apgar rendah, masalah makan, dan masalah neurologis.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Healthline Parenthood, retardasi pertumbuhan pada janin ini disebabkan oleh beberapa hal. Bisa karena kelainan bawaan pada sel atau jaringannya, bisa juga karena malnutrisi, dan juga bisa karena asupan oksigen yang rendah.
Ibu hamil juga bisa menjadi salah satu penyebab kenapa janin menderita retardasi pertumbuhan. Apalagi jika ibu hamil memiliki penyakit kronis seperti ginjal, kencing manis, jantung, dan masalah pernapasan.
Tekanan darah tinggi dapat pula menjadi penyebabnya, dan malnutrisi yang diderita ibu hamil juga akan memicu retardasi pertumbuhan. Selain itu, jika ibu hamil menderita anemia, infeksi tertentu, penyalahgunaan zat, dan merokok pun bisa menjadi faktor utama retardasi pertumbuhan janin.
Infeksi pada janin, cacat lahir, kelainan kromosom, dan kehamilan ganda juga akan menyebabkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan. Kemudian faktor internal dari dalam rahim juga meningkatkan risiko ini, Moms.
ADVERTISEMENT
Seperti, penurunan aliran darah uterus, penurunan aliran darah di plasenta, dan infeksi pada jaringan di sekitar janin. Kondisi yang dikenal sebagai plasenta previa juga dapat menyebabkan IUGR. Plasenta previa terjadi ketika plasenta menempel terlalu rendah di rahim.

Apakah IUGR atau Hambatan Pertumbuhan pada Janin Bisa Diobati?

Ilustrasi janin Foto: Shutter Stock
Tergantung pada penyebabnya, retardasi pertumbuhan mungkin dapat diobati. Namun sebelumnya, dokter akan memantau janin dengan cara pengecekan menggunakan USG, pemantauan detak jantung, dan studi aliran doppler.
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi retardasi pertumbuhan akan berfokus pada penyebabnya. Jadi, jika ternyata karena malnutrisi, Anda harus meningkatkan asupan gizi dan memastikan janin mendapatkan makanan yang cukup.
Lalu, Anda juga harus beristirahat di tempat tidur untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah ke janin. Dalam kasus yang parah, persalinan dini mungkin diperlukan, agar bayi segera diberi pertolongan.
ADVERTISEMENT
Persalinan dini biasanya hanya diperlukan jika janin Anda telah berhenti tumbuh seluruhnya atau memiliki masalah medis yang serius. Secara umum, dokter Anda mungkin lebih suka membiarkannya tumbuh selama mungkin sebelum melahirkan.