Penyebab Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir Rendah yang Perlu Diwaspadai

2 September 2022 20:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi suhu tubuh bayi rendah. Foto: Odua Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suhu tubuh bayi rendah. Foto: Odua Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai pada bayi baru lahir, salah satunya adalah memperhatikan suhu tubuhnya. Sebab ada dua hal yang bisa terjadi pada suhu tubuh bayi baru lahir, yakni terlalu tinggi (demam) atau terlalu rendah (hipotermia).
ADVERTISEMENT
Merujuk laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suhu tubuh bayi normal adalah antara 36,5-37,5 derajat Celcius. Sehingga, bila suhu si kecil di bawah angka tersebut, maka dapat dikatakan mengalami hipotermia.
Hipotermia merupakan kondisi berbahaya yang memerlukan penanganan medis. Oleh karena itu, Anda perlu mengenal gejala hipotermia secara dini untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan.
Ilustrasi bayi menangis atau rewel karena hipotermia. Foto: Shutter Stock
Mengutip Mom Junction, bayi yang terkena hipotermia kakinya jadi lebih sering terasa dingin, kelemahan atau ketidakmampuan untuk mengisap saat menyusui, lambat merespons rangsangan, hingga jadi sering menangis.
Jika bayi Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera bawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sebab, hipotermia pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis yang serius. Apa saja?
ADVERTISEMENT

5 Penyebab Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir Rendah

1. Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah
Bayi yang lahir pada usia kurang dari 28 minggu dan berat lahir kurang dari 1.500 gram memiliki peluang 30-78 persen untuk mengalami hipotermia. Ya Moms, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti permukaan kulit yang belum matang dan kurangnya produksi panas dalam tubuh.
Ilustrasi bayi prematur. Foto: Shutter Stock
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan saat persalinan juga dapat menyebabkan suhu tubuh bayi baru lahir rendah. Misalnya, meninggalkan bayi tanpa pengawasan setelah lahir, menunda pengeringan dan pembungkusan, serta langsung memandikan bayi setelah lahir.
3. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau kadar gula darah dalam tubuh rendah juga dapat menyebabkan suhu tubuh bayi rendah. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi yang lahir dengan pembatasan pertumbuhan intrauterin, bayi yang lahir dari ibu diabetes, bayi dengan stres perinatal akibat tekanan darah tinggi yang dialami ibu, dan bayi prematur.
Bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
4. Infeksi
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kasus, hipotermia bisa menjadi gejala infeksi serius pada bayi. Misalnya saja meningitis dan sepsis neonatorum. Bayi yang terkena hipotermia karena dua infeksi ini mungkin akan mengalami kesulitan makan, muntah, rewel, lemas, gangguan pernapasan, dan kejang.
5. Gangguan metabolisme
Beberapa gangguan metabolisme yang jarang terjadi, seperti defisiensi aromatik L-amino acid decarboxylase dan penyakit menkes juga dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh pada bayi. Meski jarang terjadi, penyakit gangguan metabolisme ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan bayi jadi lebih lemas, kesulitan makan, kejang, hingga melemahnya otot-otot.