Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Mom Junction, penyebab urine jadi lebih bau saat hamil cukup bervariasi. Selain karena perubahan hormon, berikut beberapa faktor lain yang menjadi penyebab urine jadi lebih bau saat hamil.
6 Penyebab Urine Jadi Lebih Bau saat Hamil
1. Indra penciuman yang meningkat
Umumnya indra penciuman wanita menjadi lebih sensitif saat hamil. Saat sensitivitas itu meningkat, ibu hamil biasanya bisa mencium apa pun yang berada di sekitarnya, termasuk bau urine.
2. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh peradangan bakteri di saluran kemih. Ya Moms, kondisi ini cukup sering terjadi pada ibu hamil. Selain itu, infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan urine menjadi keruh dan berbau busuk. Oleh karena itu, ibu hamil perlu menjaga kebersihan vagina untuk mencegah bakteri masuk ke saluran kemih.
ADVERTISEMENT
3. Infeksi bakteri
Vaginosis bakteri atau vaginitis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan sensasi terbakar dan urine menjadi lebih bau.
4. Konsumsi makanan tertentu
Ngidam makanan tertentu selama kehamilan, seperti brokoli, asparagus, bawang putih, kopi, dan minuman beralkohol dapat membuat urine menjadi lebih bau.
5. Efek samping obat-obatan
Obat-obatan tertentu, vitamin, mineral, dan berbagai jenis suplemen lainnya dapat menyebabkan bau urine jadi tidak sedap. Namun, jangan hentikan konsumsi obat atau suplemen tersebut tanpa berkonsultasi dengan dokter ya, Moms.
6. Dehidrasi
Selain mengganggu kesehatan, dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan urine jadi lebih bau. Maka dari itu, ibu hamil perlu mengkonsumsi air putih yang cukup setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, bila kondisi ini disertai dengan nyeri punggung, sakit di bagian bawah perut, demam, atau terdapat darah dalam urine, segera konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.