Peran JIS Learning Center pada Pengembangan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

3 April 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembelajaran yang inklusif di Jakarta Intercultural School (JIS). Foto: Dok. Jakarta Intercultural School
zoom-in-whitePerbesar
Pembelajaran yang inklusif di Jakarta Intercultural School (JIS). Foto: Dok. Jakarta Intercultural School
Kemajuan anak-anak dalam bidang akademik tentu berbeda-beda, begitu pula cara belajar mereka. Terkait hal ini, setiap anak tetap berhak mendapatkan pembelajaran yang memungkinkan mereka untuk meraih potensi dengan maksimal.
Proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu adalah salah satu cara untuk membangun inklusivitas, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Ya Moms, mereka mungkin memiliki tantangan yang beragam seperti kesulitan belajar, kesulitan berkomunikasi, atau butuh dukungan emosional khusus. Karena itulah, Jakarta Intercultural School (JIS) menghadirkan JIS Learning Center sebagai pilar utama dalam mendukung anak-anak ini.
Learning Center bukan sekadar tempat untuk belajar, melainkan juga ruang untuk menciptakan lingkungan inklusif yang membuat siswa tetap merasa diterima dan didukung.
JIS Learning Centre dipersonalisasikan dengan metode belajar di JIS yang menyenangkan dan efektif. Membuat layanan ini akan menjadi tempat yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan fisik, perilaku, akademik, hingga sosial-emosional anak.

5 Komponen Kunci JIS Learning Center

Ilustrasi anak-anak belajar di Jakarta Intercultural School. Foto: LightField Studios/Shutterstock
Moms, JIS Learning Center mengedepankan 3 pilar utama dalam membantu anak-anak mengikuti pembelajaran di kelas.

1. Commmunity of Expert Care

Pertama, JIS pembelajaran di JIS juga dipandu oleh para pengajar dan experts yang mendukung anak untuk berkembang sescara akademik dan sosial. Karenanya, di sini dihadirkan Licensed Teachers, Speech Languages Services, Individualized Program, Counseling Services, Trained Teaching Assistants, dan Motor Development Therapy.
Anak akan dipandu dalam kelas kecil yang tidak lebih dari delapan siswa dengan rasio maksimum guru-siswa 1:4.

2. Individualized Learning Program

Kedua, di JIS keterlibatan anak-anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran dijadikan fokus utama. Melalui Individualized Learning Program (ILP), JIS memperhatikan kebutuhan beragam siswa, termasuk mereka yang mungkin menghadapi kesulitan belajar, kesulitan berkomunikasi, atau membutuhkan dukungan emosional khusus.
Dengan menerapkan pendekatan ini, Learning Center menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung bagi semua siswa. Sehingga, mereka merasa diterima dan dihargai tanpa memandang latar belakang atau kondisinya.

3. Self-Contained Classroom

Lingkungan belajar di JIS dibuat untuk meminimalkan adanya distraksi dan meningkatkan fokus anak saat belajar. Dengan adanya kelas seperti ini, diharapkan anak bisa mendapat pembelajaran kusus dan bahkan bisa mendapat perhatian lebih dari guru serta staf yang mendampingi.

4. Co-Curricular Activities

Learning Center menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Siswa tidak hanya belajar dari guru dan materi pembelajaran, tetapi juga dari satu sama lain dalam suasana yang penuh penghargaan. Program JIS Learning Center merangkul berbagai kebutuhan fisik, perilaku, akademik, dan sosial-emosional anak. Jadi, tidak hanya pelajaran, anak-anak juga bisa mengeksplor hobi mereka.

5. Independence and Life Skill Development

JIS senantiasa memberikan penekanan pada kemandirian siswa dengan menyediakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemampuan masing-masing. Siswa dapat belajar sesuai ritme dan gayanya sambil diberi kepercayaan diri dalam mengambil inisiatif dan tantangan.

Student Support Team, Program Pengembangan Inovatif untuk Siswa

Ilustrasi pendekatan holistik untuk memahami kemampuan anak. Foto: Studio Romantic/Shutterstock
Selain JIS Learning Center yang dihadirkan khusus untuk mengembangkan kemampuan belajar anak berkebutuhan khusus, JIS juga memiliki program inovatif seperti Student Support Team (SST), Moms.
SST melibatkan tim multidisiplin yang terdiri dari guru, spesialis dukungan pembelajaran, spesialis EAL, konselor, psikolog, patolog, terapis okupasi, hingga kepala dan wakil kepala sekolah. Dengan komunikasi yang terbuka dan koordinasi yang baik, tim ini dapat merespons dengan cepat setiap perubahan atau tantangan yang dihadapi siswa.
Program ini mengadopsi pendekatan holistik yang memahami bahwa kesuksesan siswa tidak hanya diukur dari prestasi akademis, tetapi juga dari kemampuannya untuk berinteraksi secara positif dengan lingkungan sekitar.
JIS memberikan layanan seperti English as an Additional Language (EAL), layanan wicara dan bahasa (khusus SD dan SMP), terapi okupasi (SD), hingga konseling individu. SST di JIS sudah memiliki jadwal pertemuan khusus untuk membantu siswa.
Pada akhirnya, program "Student Support Team" dapat menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif, yang membuat setiap siswa mendapatkan dukungan untuk meraih potensi penuh mereka, baik dalam hal akademik maupun kehidupan sehari-hari.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio