Peran Sekolah untuk Membangun Gaya Hidup Sehat pada Anak

6 Agustus 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak cuci tangan di sekolah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak cuci tangan di sekolah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sekolah sering dianggap sebagai rumah kedua bagi anak. Tak hanya belajar secara akademik, sekolah juga menjadi tempat bagi anak untuk mengembangkan keterampilannya, seperti kemampuan bersosialisasi, bakat dan minat, hingga membangun gaya hidup sehat.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sekolah punya peran penting dalam menerapkan gaya hidup sehat pada siswa-siswinya. Pasalnya, masalah kesehatan anak hingga kini masih menjadi sorotan dunia. Salah satunya adalah stunting dan obesitas.
Sebuah penelitian dari Southeast Asian Nutrition Suvery (SEANUTS) II yang dilakukan oleh FrieslandCampina bekerja sama dengan beberapa universitas dan lembaga penelitian terkemuka di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam mencoba menyoroti triple burden of malnutrition yang terdiri dari kekurangan gizi, kekurangan zat gizi mikro, dan kelebihan berat badan atau obesitas.
Dalam penelitian yang melibatkan 14 ribu anak tersebut, ditemukan bahwa masih banyak anak yang mengalami stunting dan obesitas. Di wilayah Jawa dan Sumatera, misalnya, kasus stunting ditemukan dengan prevalensi 28,4 persen pada anak dibawah 5 tahun. Selain itu, hampir 15 persen anak usia 7 – 12 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, sebagian besar anak-anak tidak memenuhi kebutuhan rata-rata asupan kalsium dan vitamin D, sehingga masalah gizi ini menjadi hal yang sangat penting,” jelas Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, dalam acara Kick-off Gerakan Nusantara 2022 yang diadakan oleh Frisian Flag Indonesia secara daring pada Kamis (4/8).

Peran Sekolah dalam Membangun Gaya Hidup Sehat pada Anak

Ilustrasi guru mengajarkan tentang literasi gizi. Foto: Shutterstock
Tak hanya orang tua dan keluarga, sekolah juga memiliki peran penting dalam membangun gaya hidup sehat sebagai upaya mengatasi stunting dan obesitas.
Salah satunya melalui kampanye literasi gizi yang mencakup penjelasan tentang gizi seimbang, masalah gizi, gizi anak sekolah, aktivitas fisik, dan perilaku hidup bersih dan sehat. Literasi gizi tersebut dapat diterapkan dari dua program Kementerian Kesehatan RI, yaitu Pedoman Gizi Seimbang dan Isi Piringku.
ADVERTISEMENT
“Pedoman Gizi Seimbang dan Isi Piringku yang diajarkan di sekolah mencakup pemahaman dasar tentang gizi seimbang, termasuk pentingnya konsumsi minimal segelas susu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi perkembangan otak dan fisik yang optimal bagi anak-anak usia prasekolah dan sekolah,” ujar Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D., Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim juga mendorong sekolah untuk terus mengkampanyekan literasi gizi. Pasalnya, sekolah memainkan peran penting untuk menanamkan perilaku hidup sehat sejak dini.
“Oleh karena itu, kampanye literasi gizi merupakan hal yang sangat penting dilakukan, khususnya di tengah upaya kita saat ini untuk pulih dari situasi pandemi. Terlebih lagi karena anak-anak sudah kembali belajar di sekolah, sehingga peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang dan gaya hidup aktif harus digerakkan secara optimal dan berkelanjutan,” tegasnya.
ADVERTISEMENT