Perbedaan Gejala RSV, Virus Corona, dan Flu pada Anak yang Perlu Dipahami

26 Januari 2023 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak Flu Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Flu Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain ibu hamil, anak-anak juga termasuk golongan yang rentan terserang berbagai jenis penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Hal ini umumnya terjadi karena sistem kekebalan tubuh anak belum sekuat orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai jenis infeksi virus yang umum terjadi pada anak-anak. Namun, sebagian besar kasus ini didominasi oleh infeksi saluran pernapasan. Infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan anak dan umum terjadi adalah infeksi RSV (Respiratory Syncytial Virus), virus corona, dan flu.
Ilustrasi anak terinfeksi virus corona. Foto: Shutterstock
Cara penularan ketiga infeksi ini sama seperti infeksi virus pada umumnya, yakni melalui udara, seperti saat batuk dan bersin. Selain itu, anak juga bisa terinfeksi apabila melakukan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.
Bagaimana dengan gejalanya? Meski disebabkan oleh jenis virus yang berbeda, gejala ketiga infeksi virus ini sebenarnya cukup mirip. Mulai dari batuk, pilek, dan demam. Lantas, apa yang membedakan?

Gejala Infeksi RSV

Seorang anak yang terinfeksi RSV menerima perawatan, saat infeksi RS-Virus menyebar di antara anak-anak di klinik anak Mission Moenchberg, di Wuerzburg, Jerman, Jumat (2/11/2022). Foto: Heiko Becker/Reuters
Mengutip Health Cleveland Clinic, RSV adalah virus yang hampir dialami oleh semua anak-anak pada usia dua tahun. Gejala khas infeksi virus ini adalah batuk, pilek, dan demam. Di samping itu, sebagian besar infeksi virus ini juga memicu terjadinya mengi atau muncul suara ‘ngik’ saat si kecil bernapas.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar kasus ini dapat sembuh dengan sendirinya. Hanya saja, terkadang infeksi virus ini menyebabkan komplikasi lain, seperti bronkiolitis atau pembengkakan saluran udara kecil di paru-paru, serta pneumonia atau infeksi paru-paru.
Selain itu, ketika virus tersebut menyerang ruang belakang telinga, si kecil juga bisa terkena infeksi telinga tengah. Oleh karena itu, diperlukan perawatan lebih lanjut agar tidak menimbulkan komplikasi lain.

Gejala Virus Corona

Ilustrasi Anak Demam Foto: Shutterstock
Salah satu gejala paling umum infeksi virus corona adalah demam. Ketika virus menyebar ke dalam tubuh, si kecil juga mengalami batuk dan pilek. Meski begitu, saat virus meninggalkan paru-paru si kecil, gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.
“Gejalanya biasanya hilang begitu saja ketika virus meninggalkan paru-paru,” kata dokter spesialis penyakit menular anak, Franks Esper, MD.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ada hal yang membedakan virus corona dengan infeksi pernapasan lainnya. Beberapa yang umum terjadi adalah kehilangan indra perasa dan penciuman, serta masalah gastrointestinal, seperti muntah dan diare.

Gejala Flu

Ilustrasi Anak Flu Foto: Shutterstock
Sama seperti virus corona, gejala yang paling sering muncul bila anak terserang flu adalah demam hingga 40 derajat Celcius. Gejala lain yang timbul tampaknya memang terlihat lebih ringan dibandingkan infeksi RSV dan virus corona. Namun menurut Dr. Esper, gejala flu seringkali lebih buruk daripada kedua virus tersebut. Misalnya saja mual, muntah, dan kesulitan bernapas.
Jika gejala yang muncul cukup serius, biasanya si kecil memerlukan rawat inap untuk dilakukan pemeriksaan secara berkala. Anak di bawah usia lima tahun pun berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi flu. Beberapa di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
Nah Moms, jika si kecil mengalami salah satu gejala infeksi virus tersebut dan tak kunjung membaik, segera bawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sebab, setiap anak mungkin memerlukan perawatan yang berbeda, tergantung tingkat keparahan dan kondisi tubuh masing-masing.