Perbedaan Infertilitas Primer dan Sekunder yang Hambat Kehamilan

5 November 2022 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan suami dengan masalah infertilitas yang menghambat kehamilan. Foto: Dragon Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami dengan masalah infertilitas yang menghambat kehamilan. Foto: Dragon Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Masalah kesuburan atau infertilitas merupakan kondisi umum yang kerap menghambat kehamilan. Kondisi ini bisa dialami oleh pria maupun wanita dengan masalah pada sistem reproduksinya.
ADVERTISEMENT
Ada dua jenis infertilitas yang bisa terjadi pada pasangan, yaitu infertilitas primer dan sekunder. Keduanya dapat mempersulit keberhasilan kehamilan, namun dengan kondisi yang berbeda. Lantas, apa perbedaannya?

Perbedaan Infertilitas Primer dan Sekunder

Ilustrasi pasangan suami istri dengan infertilitas. Foto: Shutter Stock
Mengutip laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infertilitas primer terjadi pada wanita yang belum pernah hamil sama sekali. Pada kondisi ini, kehamilan tidak terjadi setelah pasangan rutin berhubungan seks selama satu tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Sementara itu, infertilitas sekunder mengacu pada wanita yang sudah pernah hamil sebelumnya setidaknya satu kali, namun bermasalah pada kehamilan selanjutnya. Ini terjadi ketika wanita gagal hamil setelah berhubungan seks secara rutin selama 6-12 bulan, mengalami keguguran berulang, dan berhasil hamil namun bayi lahir kurang bulan.
ADVERTISEMENT

Apa yang Jadi Penyebabnya?

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi untuk bayi tabung. Foto: Shutterstock
Moms, ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab infertilitas dan menghambat kehamilan. Pada pria misalnya, beberapa masalah hormonal seperti gangguan hormonal, produksi sperma tidak maksimal, kualitas dan jumlah sperma yang buruk, hingga kerusakan jaringan yang berhubungan pada penyakit tertentu dapat meningkatkan risiko infertilitas.
Wanita dengan gangguan saluran tuba, infeksi menular seksual (IMS), riwayat operasi pada perut, kelainan rahim, endometriosis, gangguan ovarium (PCOS), dan menopause dini, juga dapat mengalami infertilitas.
Tak hanya itu, masih ada banyak faktor lain yang dapat meningkatkan risiko infertilitas pada pria dan wanita. Mulai dari usia, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, obesitas, dan gangguan makan. Dikutip dari Mayo Clinic, kesuburan wanita cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Sementara, mengkonsumsi alkohol berlebihan terutama pada periode pembuahan dapat menghambat kehamilan.
ADVERTISEMENT
Gaya hidup sehat menjadi hal penting ketika pasangan suami istri hendak menjalani program hamil. Sehingga, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin berolahraga agar berat badan terjaga juga perlu dilakukan. Bila ingin melakukan diet pun sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter kandungan, sebab, diet ekstrem juga bisa mempengaruhi kesuburan Anda, Moms.