Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Perdarahan di Awal Kehamilan Bisa Jadi Tanda Keguguran, Apa Penyebabnya?
13 Februari 2025 16:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ia lantas membagikan ceritanya saat mengalami perdarahan hingga akhirnya kehilangan bayi di dalam kandungannya.
"Lebih sakitnya karena harus kehilangan. Enggak pernah sesakit ini rasanya kehilangan. Maafin bunda dan ayah ya, adik. You're gonna live forever in us," tulisnya dalam keterangan video.
Tanggapan Dokter soal Perdarahan di Awal Kehamilan
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang juga expert kumparanMOM, dr. Dinda Derdameisya, SpOG, menjelaskan, perdarahan pada trimester awal atau di bawah usia kandungan 10 hingga 11 minggu biasanya disebabkan oleh dua hal. Yakni bisa normal atau tidak normal.
"Perdarahan atau flek yang normal itu biasanya adalah ketika si embrio berusaha untuk menempel di dalam dinding rahim dia bisa membuat sedikit flek. Tapi, kalau yang tidak normal, biasanya ada masalah sama baby-nya. Paling sering proses keguguran, di mana si bayi tidak bisa mempertahankan hidupnya," kata dr. Dinda kepada kumparanMOM, Selasa (11/2).
Apabila kondisinya tidak normal, maka yang terjadi ialah intensitas perdarahan semakin banyak. Darah akan tetap keluar meski kandungan sudah diberi penguat. Ketika berada di fase ini, ibu juga akan mengalami nyeri.
ADVERTISEMENT
Idealnya di awal kehamilan hormon hamil meningkat dan bayinya terus berkembang dengan baik, terbentuk sempurna, adanya denyut jantungnya, dan organ-organ yang lengkap di trimester satu.
"Ketika ada kelainan kromosom pada bayinya yang sering menyebabkan keguguran di trimester 1 atau di bawah 10-11 Minggu, dia tuh nggak bisa mempertahankan bayinya kan karena ada kelainan kromosom yang membuat bayi itu organnya ada yang kurang," ujar dr. Dinda.
Misalnya, organ tidak bisa membentuk jantung, sehingga janin tidak bisa membesar dan tidak berkembang dengan ideal. Ketika tidak bisa berkembang dengan baik, akhirnya hormon hamilnya ikut turun karena si bayinya nggak berkembang.
Ya, Moms, saat hormon hamilnya turun, seorang ibu akan mengalami flek. Kemudian seiring berjalannya waktu janin di perut berusaha untuk keluar dari rahim. Proses ini menyebabkan perdarahan dan nyeri perut.
ADVERTISEMENT
Lantas, Apa yang Harus Dilakukan Bila Mengalami Kondisi Tersebut?
Apabila flek atau perdarahan yang terjadi karena kondisi normal, maka ibu hanya cukup bed rest atau istirahat penuh. Sebaiknya ibu hamil tidak terlalu aktif dalam kegiatan sehari-hari.
"Misalnya yang biasa di kantor itu jalan keliling, ini di ke kantor boleh, tapi duduk," imbuh dr. Dinda.
Pentingnya USG di Awal Kehamilan
Di sisi lain, pada trimester pertama ibu akan menjalani pemeriksaan USG. Dari sinilah Anda akan tahu apakah kondisi kehamilan normal atau tidak. Apabila terjadi perdarahan pada kondisi kehamilan yang tidak normal, maka ibu hanya bisa menunggu dan melihat hasilnya 1-2 minggu ke depan.
"Kenapa pada proses keguguran semester 1 pasien suka nanya 'Nggak bisa dilakukan apa aja ini untuk mempertahankan bayinya?' Karena sebenarnya kelainan itu ada di bayinya. Jadi memang proses keguguran pasti akan terjadi. Itu yang mungkin perlu dipahami ya buat pasien-pasien," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya janin di perut memiliki denyut jantung yang lemah atau kantong kosong, maka perdarahan menjadi hal yang pasti terjadi. Proses keguguran pun akan berjalan meski Anda ingin mempertahankan kehamilan.