Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perilaku Buruk Orang Tua yang Harus Segera Dihentikan, Bisa Ditiru Anak!
21 September 2024 11:00 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, Anda mungkin sering mendengar agar orang tua memberi contoh perilaku dan kebiasaan yang baik. Akan tetapi, tidak semua orang tua mampu melakukan hal-hal tersebut. Terkadang, orang tua pun akan melakukan kebiasaan yang buruk, baik disadari atau tidak.
Kebiasaan buruk orang tua yang terbiasa dilihat oleh anak dapat berdampak buruk bagi perkembangannya. Dikutip dari Parents, perilaku buruk pada anak sudah bisa terbentuk sejak usia dini. Sehingga, penting bagi orang tua untuk segera mengevaluasi diri dan mempraktikkan kebiasaan positif, untuk mencegah kebiasaan tersebut diulangi oleh anak-anak.
Berikut beberapa kebiasaan buruk orang tua yang cenderung cepat dipelajari anak, dan bagaimana cara mengatasinya saat ini juga!
Perilaku Buruk Orang Tua yang Harus Segera Dihentikan
Times of India melansir, di tahun-tahun awal kehidupannya anak akan meniru sebagian besar kebiasaan orang tua mereka. Pada beberapa kasus, kebiasaan buruk lebih sulit dihilangkan. Jadi, pahami beberapa kebiasaan buruk yang kerap dilakukan orang tua dan evaluasi diri, agar tidak sampai ditiru oleh anak!
ADVERTISEMENT
1. Kebiasaan Sehari-hari yang Tidak Teratur
Ingat, anak-anak itu seperti 'spons' dan menyerap kebiasaan dan perilaku dari orang-orang di sekitarnya. Jika salah satu orang tua memiliki kebiasaan buruk melempar pakaian ke lantai atau berperilaku jorok, ia pun dapat meniru kebiasaan buruk tersebut dalam kesehariannya. Sehingga, penting untuk mengajari anak bagaimana menerapkan perilaku hidup yang sehat dan teratur.
2. Terlalu Kompetitif
Kebanyakan orang tua mengukur keberhasilan berdasarkan nilai ujian dan tidak tahu bahwa anak-anak punya kecepatan belajar yang berbeda-beda. Akibatnya, anak akan bersaing lebih keras seperti yang diharapkan orang tuanya, dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada harga diri anak. Ia pun akan merasa frustrasi, kecewa, dan selalu merasa tertekan.
3. Praktik Kebersihan yang Buruk
Kebiasaan menjaga kebersihan kerap dianggap sepele, namun bila tidak diajarkan ke anak sedari kecil maka bisa menjadi masalah besar seiring berjalannya waktu. Bayangkan, dari kebiasaan sederhana seperti tidak mencuci tangan saat kondisinya kotor dapat memicu masalah kesehatan. Atau misalnya, anak tidak dibiasakan rutinitas menggosok gigi, maka ia berisiko sakit gigi di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Terapkan praktik kebiasaan sehari-hari secara rutin bersama anak, seperti mandi setiap hari, mengganti pakaian dalam, dan meminta anak ikut membantu tugas-tugas membersihkan rumah. Dan jangan lupa, berikan pujian ketika ia bisa melakukan tugasnya dengan baik, sehingga akan menjadikan praktik kebersihan sebagai rutinitas yang menyenangkan.
4. Memukul Orang Lain
Banyak anak yang memiliki kebiasaan memukul anak lain. Ketika melihat anak melakukannya, tidak sedikit orang tua yang mencoba menghentikannya dengan ikut melakukan kekerasan, seperti menamparnya. Sayangnya, strategi ini justru akan memberikan efek negatif, yaitu memunculkan anggapan memukul orang yang berbuat salah adalah hal wajar.
5. Kekerasan Verbal
Jika mendapati si kecil berbicara dengan kata-kata kasar di rumah, maka kemungkinan besar Anda perlu menyaring ucapan Anda sendiri. Ya, ini karena anak selalu memahami kata-kata baru ketika mereka sedang belajar kosakata baru. Oleh karena itu, berbicaralah dengan kata-kata yang pantas dan bahasa yang tidak kasar.
ADVERTISEMENT
6. Tantrum
Siapa yang tidak suka ketika kita mendapat apa yang diinginkan? Begitu juga anak-anak. Tetapi, terkadang anak kecil masih belum sepenuhnya memahami akibat ketika mereka menginginkan banyak hal. Jika anak melihat salah satu orang tuanya merengek pasangannya untuk mendapatkan sesuatu, maka perilaku tersebut dapat ditiru oleh mereka di kemudian hari.
7. Menggigit Kuku
Ketika sedang merasa cemas, gugup, atau stres, banyak anak --sama seperti orang tuanya-- cenderung akan menggigit kukunya. Jika kebiasaan menggigit kuku tidak diatasi sedini mungkin, maka bisa berlanjut hingga dewasa, lho!
8. Bermain Gadget Berlebihan
Anak-anak meniru orang dewasa, salah satunya ketika Anda sibuk menggunakan gadget, laptop, dan perangkat elektronik lainnya, lalu jadi mengabaikan anak. Ia pun bisa meniru kebiasaan tersebut, Moms.
9. Kebiasaan Makan yang Buruk
Anak akan ikut makan makanan yang dikonsumsi orang tuanya, entah itu makanan sehat dan bergizi ataupun junkfood. Bila anak tidak diajari untuk mengontrol apa yang dimakannya, ia pun akan makan apa saja yang ada di depannya. Bisa makanan tinggi gula, berminyak, atau bahkan nol nutrisi. Dampaknya, ia akan mengalami masalah berat badan.
ADVERTISEMENT