Perilaku Umum Balita dan Cara Menghadapinya

8 Mei 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak balita. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak balita. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada-ada saja kelakuan balita yang bikin geleng-geleng kepala ya, Moms. Mereka senang memegang benda, mencoba berbagai makanan baru, hingga asyik memperhatikan hewan-hewan di sekitarnya—termasuk serangga kecil yang mungkin menurut Anda menjijikan.
ADVERTISEMENT
Menurut Paul McLaren, pengasuh anak terlatih sekaligus mantan kepala perawat di Norland College, perilaku balita yang unik merupakan bagian dari perkembangan eksplorasinya. Sebab, usia balita adalah masa eksplorasi bagi mereka.
“Secara perkembangan, ada lebih banyak hal yang terjadi di otak balita Anda sekarang daripada waktu lain dalam hidup mereka, dan menjelajahi dunia di sekitar mereka dengan begitu banyak keterampilan baru dapat dengan mudah menjadi luar biasa,” jelas McLaren sebagaimana dikutip dari Verywell Family.

Perilaku Umum Balita

Ilustrasi anak balita suka berlari. Foto: Shutter Stock
Balita kerap terlihat memiliki energi tak terbatas. Pasalnya, mereka selalu ingin tahu dan mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya dengan semua panca inderanya. Mereka juga mulai mencoba mandiri dengan sering berkata “Tidak!”
Perilaku umum yang kerap dilakukan balita yaitu mereka suka bergerak, selalu ingin tahu dan menyentuh semuanya, hingga meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, seperti menyapu atau membersihkan meja. Selain itu, balita juga mengekspresikan diri dengan cara-cara berikut:.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadi perhatian sekaligus tantangan bagi orang tua untuk menghadapinya. Tak jarang, balita akhirnya tantrum karena dilarang melakukan sesuatu oleh orang tuanya.

Cara Menghadapi Perilaku Umum Balita

Ilustrasi ibu dan balita. Foto: yamasan0708/Shutterstock
Cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi perilaku balita adalah mengkomunikasikannya. Ya Moms, meskipun mereka masih kecil, bukan berarti balita tidak bisa diberitahu dan dijelaskan tentang mana yang boleh dan tidak boleh. Gunakan kalimat pendek yang bisa dipahami oleh si kecil dan tatap matanya saat berbicara.
Meskipun Anda mungkin merasa lelah karena berkali-kali menjelaskan pada balita, tetap tenang dan usahakan untuk tidak emosi. Selain itu, hindari hukuman fisik dan kata-kata kasar dalam menghadapi balita yang banyak gerak. Pasalnya, hal tersebut dapat membawa efek jangka panjang untuk fisik dan mentalnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, buat jadwal secara konsisten tentang aktivitas balita, seperti makan, tidur, dan waktu bermain. Berikan waktu transisi dari satu kegiatan ke kegiatan lain karena balita cenderung akan tantrum jika aktivitasnya tiba-tiba dihentikan. Misalnya, jika waktu bermain hampir habis, katakan padanya, “Kita bisa memainkan satu permainan lagi, setelah itu kita akan makan, ya.”
Sebagai langkah pencegahan, gunakan pelindung pada sudut-sudut benda yang mungkin bisa melukai balita. Singkirkan barang yang mudah pecah dan terbakar. Tujuannya agar balita terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan.