Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Bayi di dalam kandungan ternyata sudah bisa ‘mencicipi’ rasa makanan yang dikonsumsi oleh ibunya. Ya Moms, ini karena indra perasa bayi telah berkembang sejak dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Menariknya, dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa makanan yang ibu hamil konsumsi akan membantu membentuk apa yang akan disukai bayi nantinya. Sehingga ini waktu yang tepat untuk memberikan makanan penuh gizi, agar si kecil juga menyukainya.
Lalu sebenarnya, bagaimana sih perkembangan indra perasa bayi di dalam kandungan? Berikut penjelasan selengkapnya.
Bagaimana Indra Perasa Bayi di dalam Kandungan Berkembang
Selama dua bulan pertama kehamilan, neuron yaitu sel-sel otak mulai bercabang dari bagian utama otak bayi yang sedang tumbuh ke berbagai area tubuh, termasuk mulutnya. Pada saat yang sama, indra perasa mulai terbentuk di lidah bayi.
Lidah bayi akhirnya akan mengenali lima rasa: manis, asin, pahit, asam, dan umami. Lalu pada minggu ke-8 kehamilan, neuron dari otak akan terhubung dengan indra perasa yang sedang berkembang ini.
ADVERTISEMENT
Tetapi, pada minggu ke-8 ini bayi belum bisa merasakan cairan ketuban menggunakan indra perasa. Menurut What to Expect, janin masih membutuhkan pori-pori pengecap atau lubang kecil di permukaan lidah yang memungkinkan molekul dari makanan bersentuhan dengan reseptor rasa yang menyusun indra perasa.
Kemudian sekitar minggu ke-16, pori-pori rasa ini akan berkembang. Saat ini lah bayi sudah mulai menelan cairan ketuban. Saat cairan ketuban mengalir melintasi lidahnya menuju sistem pencernaannya, molekul dalam cairan tersebut akan berinteraksi dengan indra perasa.
Jumlah cairan ketuban yang bayi telan dengan yang dirasakannya, akan terus meningkat sepanjang trimester kedua dan ketiga. Sampai akhirnya di minggu ke-21, bayi di dalam kandungan mulai menelan cairan ketuban beberapa ons sehari.
ADVERTISEMENT
Babycenter melansir, indra penciuman dan perasa sangat erat hubungannya. Perasa memungkinkan untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang manis atau pahit, asin, atau asam. Sementara bau membantu mengidentifikasi rasa makanan tertentu.
Sel-sel penciuman yang dibutuhkan bayi untuk indra penciumannya mulai berkembang sekitar minggu ke-10 kehamilan. Meski demikian, bayi belum benar-benar bisa mendeteksi rasa dan aroma cairan ketuban yang ditelannya.
Jadi jangan khawatir saat Anda makan makanan pedas, karena tidak terbukti dapat dirasakan dan membahayakan bayi di dalam kandungan. Hanya saja, jika makan makanan pedas terlalu banyak, akan membuat Anda tidak nyaman karena sensasi pedasnya yang membuat perut sakit.
Kita juga perlu memahami Moms, saat lahir nanti indra perasa bayi sangat sensitif. Si kecil bisa merasakan manis, asam, dan pahit namun lebih suka rasa yang cenderung manis. Itu lah kenapa bayi sangat menyukai ASI. Bayi umumnya baru akan bereaksi terhadap makanan asin saat ia mendekati usia 6 bulan.
ADVERTISEMENT