Perkembangan Jantung Janin dari Minggu ke Minggu

15 Oktober 2020 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Janin PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Janin PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di dalam rahim Ibu, janin terus terbentuk dan berkembang dengan menakjubkan dari minggu ke minggu. Tak hanya tubuh, tangan, kaki dan kepala tentunya, organ-organ penting si kecil juga! Salah satu perkembangan janin yang penting dan menarik untuk diketahui adalah perkembangan jantungnya. Ya Moms, sudahkah Anda memahaminya?
ADVERTISEMENT
What to Expect melansir, meskipun di usia kehamilan 4 minggu, detak jantung janin belum berdetak, namun pembuluh darah sudah terbentuk di dalam embrio Anda lho, Moms. Inilah yang akan berkembang menjadi jantung dan sistem peredaran darah bayi Anda.
Pada tahap awal, jantung menyerupai tabung yang memutar dan membelah, lalu akhirnya membentuk jantung dan katup yang membuka dan menutup untuk melepaskan darah ke seluruh tubuh. Hingga pada minggu ke-5 kehamilan Anda, tabung jantung mulai berdetak secara spontan!
Setelah tahap ini, perkembangan jantung janin semakin pesat. Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk memahaminya.
Ilustrasi janin Foto: Shutterstock

Pesatnya Perkembangan Jantung Janin dalam Rahim Ibu

Di minggu ke-5 kehamilan, ibu hamil belum bisa mendengar detak jantung janin. Namun pada minggu ke-6 mungkin ada perubahan besar, Moms. Sebab di minggu ke-6 ini jantung janin berkembang pesat hingga bisa berdetak 110 kali per menit! Saat ini, si kecil mempunyai empat ruang kosong yang masing-masing memiliki pintu masuk dan pintu keluar, yang memungkinkan darah mengalir masuk dan keluar.
ADVERTISEMENT
Dua minggu kemudian, angka tersebut meningkat menjadi 150-170 per menit, dan detaknya lebih cepat dari jantung Anda, Moms. Diperkirakan, Anda baru bisa mendengar detak jantung bayi untuk pertama kalinya pada minggu ke-9 atau ke-10 kehamilan Anda.
Meski begitu, beberapa ibu yang sudah melakukan ultrasonografi (USG) sebelumnya bisa saja belum mendengarnya. Tapi jangan khawatir ya, Moms, mungkin si kecil masih bersembunyi di sudut rahim atau posisi punggungnya menghadap perut Anda. Sehingga sulit bagi doppler menemukannya.
Ilustrasi janin dalam kandungan. Foto: Pixabay

Sistem Peredaran Darah Janin Berkembang

Selanjutnya, perkembangan jantung janin berlanjut pada minggu ke-12 kehamilan, ketika sumsum tulang bayi mulai sibuk memproduksi sel-sel darah. Pada minggu ke-17, otak janin mulai mengatur detak jantung dalam persiapan untuk membantu bayi menuju jalan lahir.
ADVERTISEMENT
Lantas sekitar minggu ke-20, barulah Anda bisa mendengar detak jantung bayi dengan stetoskop, Moms. Pada saat inilah jantung janin di dalam kandungan berdetak sekitar 140 detak per menit.
Menjelang akhir minggu ke-25, kapiler atau pembuluh darah terkecil terbentuk dan terisi dengan darah. Kapiler bertugas untuk memindahkan darah yang mengandung oksigen melalui arteri jantung ke seluruh tubuh bayi, lalu kembali lagi ke paru-paru.
Sistem peredaran darah bayi akan terus tumbuh perlahan dan mantap, sehingga pada usia 40 minggu ia siap untuk lahir. Namun karena paru-paru bayi belum berfungsi di dalam rahim, sampai si kecil lahir. Dia akan mengambil nafas dari sistem peredaran darahnya yang berkembang pada tali pusar untuk mendapatkan pasokan oksigen dan makanan.
ADVERTISEMENT
Arteri dan pembuluh darah umbi angkut, mengangkut apa yang dibutuhkan bayi, lalu membawa darah dan produk limbah yang tidak teroksigenasi kembali kepada Anda untuk dibuang. Sama seperti Anda, bayi memiliki arteri paru-paru dan aorta.
Namun ini dihubungkan oleh pembuluh darah lain (ductus arteriosus), yang juga berfungsi untuk membuang darah dari paru-paru dalam rahim. Akhirnya, si kecil memiliki lubang yang hanya terbuka untuk rahim antara bilik jantung bagian atas (foramen ovale) yang lagi-lagi mengeluarkan darah dari paru-paru.
Begitu bayi lahir, semua sistem janin ini mulai hilang sama sekali. Ketika bayi lahir lalu, tali pusat terputus, paru-paru bayi mengudara. Kemudian sistem sirkulasi janin dimatikan, pirau mulai menutup, dan semua sistem anggota tubuh bayi berlaku seperti kita. Canggih, ya!
ADVERTISEMENT