Perlukah Cukur Bulu Kemaluan Sebelum Melahirkan?

25 November 2020 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menjelang proses melahirkan, ada banyak persiapan yang harus ibu lakukan. Mulai dari persiapan biaya hingga persiapan untuk bayi setelah lahir misalnya. Yang tak kalah penting, ibu juga perlu mempersiapkan diri. Ya Moms, persalinan bukanlah sesuatu yang mudah dijalani, perlu kesiapan fisik dan mental dalam menjalani proses tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satunya memilih untuk mencukur bulu atau rambut kemaluan sebelum melahirkan. Sebagian ibu mungkin merasa malu dan agak risih bila melahirkan dengan proses normal, namun area di sekitar vagina tidak bersih, seperti masih terdapat bulu kemaluan. Ada juga yang melakukannya karena mendapat anjuran terkait dengan kebersihan area kemaluan yang penting dalam proses persalinan.
Tapi sebenarnya, apakah tindakan ini memang diperlukan?
Ilustrasi Mencukur Rambut Kemaluan Foto: Shutterstock

Risiko bagi Kesehatan Ibu Setelah Melahirkan

Mengutip Todays Parent, mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan atau setelah usia kehamilan 36 minggu ternyata justru tidak dianjurkan. Sebab, tindakan ini dapat merugikan kesehatan Ibu. Sebab sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi pada wanita, sehingga menyebabkan ia bisa diminta untuk melakukan operasi caesar.
ADVERTISEMENT
Lain halnya bila dokter memang memberi ibu rekomendasi untuk mencukur bulu kemaluan. Mencukurnya pun tidak boleh sembarangan!
Menurut sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Hospital Infection, untuk mengurangi angka kejadian infeksi di tempat operasi, pencukuran bulu bisa dilakukan dengan cara digunting bukan di cukur. Dan beberapa rumah sakit mungkin akan mencukur rambut tersebut untuk Anda.
"Mencukur sebelum persalinan pernah dianggap dapat mengurangi tingkat infeksi. Namun seiring berkembangnya penelitian dan uji coba kontrol acak, telah menunjukkan tidak ada penurunan infeksi dengan pencabutan menggunakan waxing atau dengan pisau cukur. Pengendalian infeksi rumah sakit tidak merekomendasikan mencukur bulu kemaluan untuk saat ini," kata Dyna Freedman, seorang dokter kandungan di Toronto, Kanada.
ADVERTISEMENT
WHO Surgical Site Infection Prevention Guidelines juga tidak menyarankan mencukur bulu kemaluan sebelum persalinan dengan prosedur operasi, bila tidak mengetahui cara mencukur dengan benar dan tidak menggunakan alat steril. Dikhawatirkan akan meningkatkan potensi infeksi yang disebabkan trauma mikroskopik pada kulit.
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock

Tidak Perlu Malu Mengenai Vagina saat Melahirkan Normal

Beberapa ibu beralasan mencukur bulu kemaluan karena merasa malu dan terlihat kotor bila ada rambut di sekitar kemaluannya sebelum proses persalinan. Tapi faktanya, para dokter tidak terlalu mengkhawatirkan atau memperhatikan hal itu.
"Tim medis ada untuk memfasilitasi persalinan yang aman bagi ibu dan anak. Kami tidak khawatir atau memikirkan tampilan perineum pasien. Jadi jangan cemas dengan pandangan kami. Yang terpenting Anda perlu mempersiapkan persalinan," ujar Freedman.
ADVERTISEMENT