Perlukah Ibu Dibius saat Perineum Dijahit Usai Melahirkan?

8 Juli 2024 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu berteriak saat melahirkan. Foto: christinarosepix/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu berteriak saat melahirkan. Foto: christinarosepix/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu ketakutan ibu hamil dari melahirkan secara pervaginam adalah mendapat jahitan perineum. Ya Moms, meski bayi akan keluar melalui jalan lahir yang mampu melar sesuai ukuran bayi, namun kadang kala si kecil juga butuh lebih banyak ruang. Karena itu perineum —area di antara anus dan vulva— dapat membesar, hingga sobek ketika persalinan berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Perineum adalah area di antara vagina dan anus yang tersusun dari jaringan otot, lemak dan perut. Robekan perineum atau jalan lahir timbul karena adanya regangan atau tekanan yang kuat pada jalan lahir," jelas Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Yurius Chrisitan, SpOG kepada kumparanMOM.

Perlukah Ibu Dibius saat Perieum Dijahit setelah Melahirkan?

Ilustrasi ibu melahirkan. Foto: chalermphon_tiam/Shutterstock
Bagi beberapa ibu, mungkin sobekan saat melahirkan tergolong sangat ringan, sehingga dapat sembuh secara alami dan juga tidak perlu mendapat jahitan. Namun bila sobekan Anda dalam tingkat lebih tinggi, yakni melibatkan jaringan otot dan menyebabkan perdarahan, maka perlu dilakukan jahitan.
"Nah, proses robekan bisa terjadi secara alami atau tindakan episiotomi. Besar robekan juga tergantung pada paritas ke berapa, janin besarnya berapa, proses saat mengejan, dan lain-lain," jelas dr. Andrew yang juga merupakan expert kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, banyak ibu yang mengeluhkan bahwa tidak mendapat obat bius sama sekali. Sehingga, terasa sangat nyeri saat proses penjahitan berlangsung.
Ilustrasi suami mendampingi istri melahirkan. Foto: Shutterstock
Padahal, menurut dr. Andrew, ibu seharusnya diberi obat bius saat perineumnya dijahit, Moms.
"Proses penjahitan harus diberikan suntikan obat bius lokal guna mengurangi atau mencegah rasa nyeri proses penjahitan. Pembiusan ini hanya memberikan rasa kebas dengan durasi maksimal 30 menit saja," ungkapnya.
Pembiusan lokal ini bersifat sementara dan tidak berpengaruh pada proses penyembuhan luka atau mati rasa saat nantinya berhubungan intim.
Lalu, bagaimana proses jahitan perineum dilakukan?
Pada tahap awal, Anda akan diberi anestesi lokal untuk mematikan rasa di daerah yang bersangkutan. Kemudian dokter akan mulai menjahit, misalnya dengan jenis jahitan jelujur. Jumlah jahitan juga bervariasi, tergantung derajat robek yang ibu alami.
ADVERTISEMENT
Kapan luka jahitan perineum akan sembuh? Tergantung pada besar kecilnya robekan, cara merawat, dan tentunya kondisi setiap ibu berbeda-beda.