Permainan untuk Mengasah Kemampuan Komunikasi Anak

9 Mei 2021 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain bersama ibu. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain bersama ibu. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Komunikasi merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh anak. Dengan berkomunikasi, anak dapat menyampaikan apa yang mereka rasakan dengan mudah kepada orang-orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Namun rupanya, tak semua anak mempunyai keterampilan komunikasi yang baik. Ya, beberapa dari mereka mungkin merasa tidak percaya diri untuk menyatakan perasaan dan idenya. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk melatih kemampuan komunikasi anak sejak dini.
Mengutip MomJunction, Ahli Neuro-Psikiater di Pinnacle Medical Services, Nigeria, Dr. Maymunah Yusuf Kadiri mengatakan, keterampilan komunikasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kepribadian anak, termasuk keterampilan sosial dan IQ anak di masa depan.
Melatih kemampuan berkomunikasi pada anak bisa dilakukan melalui permainan lho, Moms. Selain menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak, jenis-jenis permainan ini juga dapat mengasah kemampuan komunikasi pada anak, seperti meningkatkan kepercayaan diri, menambah kosakata, pemilihan diksi hingga pengucapan kata dengan benar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, permainan ini juga akan membantu anak memahami tentang komunikasi verbal dan nonverbal dengan baik. Lantas, apa saja permainannya? Simak penjelasan lengkapnya di sini, seperti dirangkum dari MomJunctio dan FirstCry Parenting.

5 Permainan untuk Mengasah Kemampuan Komunikasi Anak

Ilustrasi Ibu dan Anak. Foto: Shutter Stock
1. Membisikkan Kata
Membisikkan kata merupakan salah satu permainan berkelompok yang dapat membantu anak mengembangkan keterampilan mendengarnya. Permainan ini bisa dilakukan dengan sekelompok anak.
Ya Moms, Anda bisa mengajak seluruh anggota keluarga di rumah untuk melakukan permainan ini. Mintalah para peserta untuk duduk secara melingkar dan siapkan satu kalimat pendek yang sederhana dan mudah dimengerti.
Permainan dimulai saat pemain pertama membisikkan kalimat tersebut kepada pemain kedua dan seterusnya. Saat kalimat sampai pada pemain terakhir, ia harus menyebutkan kalimat tersebut dengan lantang. Jika berhasil, maka Anda bisa memberikan kalimat kedua yang lebih panjang dan kompleks. Selain melatih fungsi pendengaran, permainan ini juga akan meningkatkan kemampuan bahasa si kecil.
ADVERTISEMENT
2. Menceritakan objek
Kegiatan interaktif seperti ini akan mampu meningkatkan keterampilan komunikasi verbal pada anak. Berikan satu objek acak pada anak dan minta mereka membuat cerita dengan beberapa kalimat tentang obek tersebut. Anda bisa menggunakan objek apa saja, misalnya tas, boneka, baju hingga bantal kesayangannya.
Saat mulai bercerita, anak akan mengatakan perasaan yang sebenarnya atau berimajinasi. Hal itu bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, jumlah kosakata, pemilihan diksi yang tepat dan kefasihan mereka dalam berbicara.
3. Menceritakan gambar
Ilustrasi ibu bercerita kepada anak. Foto: Shutter Stock
Umumnya, anak suka mendengarkan cerita. Nah Moms, kali ini biarkan mereka yang membacakan sebuah cerita untuk Anda. Bercerita dengan gambar menjadi aktivitas menarik bagi anak untuk mengasah kemampuan komunikasinya. Berikan beberapa gambar situasi secara dan biarkan si kecil menceritakan isi gambar tersebut.
ADVERTISEMENT
Aktivitas ini akan akan membantu anak untuk memproses isyarat visual dan kemudian menggunakan informasi yang ditafsirkan untuk berbicara. Oleh sebab itu, anak harus menyusun gambar dalam urutan logis sesuai versi mereka saat menarasikan cerita.
4. Permainan sandiwara
Sebagian anak sangat suka berimajinasi saat melakukan aktivitas permainan. Misalnya, saat mereka bermain dengan cooking set, si kecil akan berubah menjadi seorang koki atau penjual makanan. Untuk itu, tak ada salahnya untuk mengajak si kecil melakukan permainan sandiwara pendek untuk melatih kemampuannya berkomunikasi.
Permainan ini akan melibatkan kombinasi komunikasi verbal dan nonverbal, yakni berbicara dan ekspresi wajah. Berikanlah skenario pendek dan ringan yang sesuai dengan usia anak dan minta mereka melakukan adegan sesuai dengan cerita tersebut. Misalnya, skenario kehilangan kotak pensil, kehilangan boneka kesayangannya, atau saat mereka merasa lelah setelah berolahraga. Jangan lupa untuk memberi tahu si kecil agar mengeluarkan ekspresi sesuai dengan yang mereka rasakan saat berada di posisi tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Menebak benda
Ilustrasi ibu dan anak sedang bermain di dalam rumah. Foto: Shutterstock
Permainan ini adalah cara yang menyenangkan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan interpretasi anak. Ajaklah 4 orang keluarga di rumah untuk duduk secara melingkar. Setelah itu, tutup salah satu mata anak menggunakan kain penutup mata. Kemudian, berikan sebuah benda kepada anggota keluarga lain yang tidak ditutup matanya.
Mereka akan menyebutkan ciri-ciri benda tersebut secara bergiliran. Sementara, anak yang ditutup matanya akan berusaha menebak benda tersebut dengan memahami ciri-ciri yang diberikan teman-temannya. Selain itu, anak yang ditutup matanya juga boleh meminta petunjuk lebih banyak.
(Penulis: Hutri Dirga Harmonis)
****
Saksikan video menarik di bawah ini: