Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perpusnas Sambut Hari Ibu Dengan Gerakan Ibu Bangsa Membaca
14 Desember 2018 13:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyambut Hari Ibu yang ke 90, Sabtu (22/12), Perpustakaan Nasional bersama iPusnas - Aksaramaya mengajak ibu-ibu di seluruh Indonesia makin giat membaca lewat Gerakan Ibu Bangsa Membaca.
ADVERTISEMENT
Gerakan itu diresmikan Kamis (13/12) di Perpustakaan Nasional, Jl. Medan Merdeka Selatan No.11, Jakarta Pusat dengan sebuah pagelaran panggung literasi bertajuk "Ibu Bangsa Membaca".
Tapi ini bukan pagelaran biasa, Moms. Selain berfokus pada literasi, pagelaran ini menghadirkan 23 tokoh perempuan dari berbagai profesi, usia, kalangan dan status yang membacakan bagian paragraf (alinea) dari buku pilihan, membacakan puisi, atau musikalisasi konten yang berasal dari koleksi buku-buku elektronik di perpustakaan digital iPusnas - Aksaramaya.
Ke-23 tokoh perempuan itu adalah; Puan Maharani, Woro Titi Haryanti, Ofy Sofiana, Sri Sumekar, Prilly Latuconsina, Lia Candrasari, Astrid Basjar, Indrirezeki Ibrahim Gunaevy, Moza Pramita P. Siregar, Cut Mini Teo, Siti Gretiani, Acchedya Jagaddhita, Nina Tamam, Wulan Tilaar, Susan Bachtiar, Fira Basuki, Chica Koeswoyo, Sita Nursanti, Petty Fatimah, Dewi Motik Pramono, Gratiagusti Chanaya Rompas, dan Tissa Aunilla.
Buku-buku yang dipilih pun bukan sembarang buku, tapi merupakan karya penulis perempuan yang telah dikurasi oleh pustakawan Perpustakaan Nasional dan tim Aksaramaya.
ADVERTISEMENT
Acara dimulai dengan pembacaan Deklarasi Ibu Bangsa Membaca oleh para tokoh perempuan termasuk di antaranya Mufidah Jusuf Kalla, Puan Maharani, dan Dewi Motik Pramono.
Setelah itu, satu per satu tokoh perempuan tampil, dibuka dengan pembacaan kutipan buku almarhumah N.H. Dini, Sebuah Lorong di Kotaku, oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dan diakhiri oleh persembahan lagu dari Astrid Basjar, Sita Nursanti, dan Nina Tamam.
Uniknya, buku-buku pilihan yang dibacakan atau dimusikalisasi dalam pagelaran ini pun sangat bervariasi. Ada buku tentang romansa, keluarga, keberagaman, nasionalisme hingga refleksi diri.
"Tujuan kami mengkampanyekan peran ibu dalam hal literasi, yaitu sebagai filter literasi, penangkis ujaran kebencian, hoax dan narasi negatif melalui kegiatan membaca, " ungkap Tenik Hartono, Chief Community Officer Aksaramaya, "Karena itu, tidak berhenti di sini."
Tenik menjelaskan, gerakan ini akan terus dilaksanakan sampai satu tahun ke depan agar gelora semangat membaca bisa menyentuh seluruh ibu di Indonesia. Kagiatan yang sudah direncanakan antara lain mengadakan kelas penulisan kreatif untuk perempuan, mengedarkan perpusatakaan sepeda dan mobil keliling, hingga perahu pustaka yang akan bermobilisasi ke seluruh wilayah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita mengajak para ibu dan perempuan Indonesia untuk lebih banyak membaca untuk keluarga. Juga agar masyarakat bisa merasakan manfaat kemudahan memperoleh akses bacaan dari perpustakaan secara langsung. Tak hanya dengan perpustakaan keliling, tapi, juga lewat iPusnas agar bisa dijangkau oleh siapa pun melampaui batas wilayah dan waktu," tambah Tenik.
Peran Ibu dalam gerakan ini juga ditegaskan oleh Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional. "Ibu akan menjadi perpustakaan pertama bagi anak-anak mereka," kata Syarif.
Syarif juga mengungkapkan, ibu punya peran penting untuk mencerdaskan anak bangsa sehingga mereka harus diberikan dorongan dan dukungan agar mau membaca.
Nah Moms, apakah Anda siap untuk ikut ambil bagian juga? Yuk, sambut hari ibu dengan semangat dari gerakan ini dan mulai lebih banyak membaca untuk keluarga.
ADVERTISEMENT
Penulis: Nanda Saputri