Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Dunianya si kecil adalah bermain. Namun, saat ia sedang asyik mengeksplor, kadang rentan membuat ia berpotensi terluka. Salah satunya mengalami luka bakar. Misalnya ia secara tidak sengaja menyentuh wajan yang panas, menggenggam knalpot kendaraan, memegang setrika yang masih menyala atau tidak sengaja menumpahkan air panas ke tangan.
ADVERTISEMENT
Orang tua tentu kaget dan panik seketika, saat mendapati anak berteriak dan menangis kesakitan. Wajar saja, Moms, hanya saja tahan rasa panik berlebihan Anda supaya si kecil tidak semakin ketakutan dan ikut panik. Saat mendapati anak terkena luka bakar, berikanlah pertolongan pertama yang tepat, tapi bukan dengan mengoleskan odol seperti yang diketahui banyak orang.
Rupanya, hal ini juga menjadi salah satu fokus utama dalam acara kumparanMOM Playdate "Masak Takjil Bersama Si Kecil" yang didukung oleh Safe Kids Indonesia (SKI) dan Kelas Koki Cilik (Kekoci) pada Sabtu (2/6) di kantor kumparan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Wahyu Setyawan Minarto atau yang akrab dipanggil Paman Billie, selaku inisiator Safekids Indonesia, menjelaskan hal yang perlu dilakukan orang tua jika tangan anak atau bagian tubuh lainnya mengalami luka bakar.
ADVERTISEMENT
"Biasanya orang tua akan mengoleskan odol di luka bakar, tapi hal ini sebenarnya tidak boleh dilakukan. Odol itu pedas, justru bisa membuat suhu luka bakarnya semakin panas. Cara yang paling benar adalah dengan membiarkan luka bakar itu tersiram dengan air yang mengalir. Lalu jika anak sudah merasa lukanya tidak panas, baru dikeringkan menggunakan kain,” ujar Paman Billie.
Akan tetapi, jika luka bakar yang dialami anak cukup serius, ditandai dengan area luka cukup lebar dan menyebabkan kulit jadi melepuh atau menjadi putih dan hangus, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.