Perubahan Sosial Emosi Anak Balita Usia 2-4 Tahun

17 Januari 2020 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tak hanya fisik, anak balita juga akan mengalami perubahan sosial emosi seiring bertambahnya usia. Namun terkadang beberapa orang tua tidak mengetahui kapan dan seperti apa perubahan itu terjadi. Sehingga perubahan emosi anak balita yang sebenarnya normal, dikira tak wajar. Karenanya Anda perlu menyimak artikel ini sampai habis, Moms!
ADVERTISEMENT
Perubahan-perubahan apa saja yang Anda rasakan pada anak balita 2-4 tahun? Apakah si kecil kalau sudah main, semakin susah diajak pulang? Apakah si kecil lebih suka pakai baju sendiri tanpa bantuan orang tuanya lagi? Apa lagi?
Jangan kesal berlebihan dulu, Moms, karena hal-hal tersebut masih tergolong wajar, lho. Merangkumnya dari buku "Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 2-4 tahun" yang ditulis oleh Ilman Saputra, SH; dan Alzena Masykouri, M. Psi, berikut ini adalah 3 perubahan yang umumnya akan terlihat pada anak balita Anda:
anak balita bermain Foto: Shutterstock

1. Pertemanan

Anak balita berumur 2-4 tahun biasanya sudah mengenal pertemanan di lingkungan rumah atau di tempat penitipan anak. Pada masa ini, si kecil sangat ingin disukai oleh teman-temannya dan bermain sebanyak mungkin dengan teman. Maka tak heran kalau ia suka enggan pulang kalau sudah asyik bermain, Moms. Selain itu, si kecil mulai memahami bahwa fungsi pertemanan termasuk di dalamnya aturan untuk berbagi, memberi dukungan, bergantian, dan berbagai keterampilan sosial lainnya.
ADVERTISEMENT

2. Kemandirian

Pada masa ini, si kecil sedang berusaha agar bisa melaksanakan tugas yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya pakai baju sendiri, mengikat tali sepatu sendiri, dan mulai makan sendiri. Meski sedang belajar mandiri, peran orang tua bukannya tak penting lagi.
Anak balita membutuhkan kesempatan untuk berlatih mandiri agar pekerjaannya menjadi lebih baik, jadi biasakan untuk memberinya ruang, yaitu membiarkan ia melakukannya sendiri tanpa ditolong. Namun bila dirasa anak kesulitan, barulah tawarkan pertolongan padanya.
Ilustrasi balita ingin pakai baju sendiri. (shutterstock)

3. Moralitas

Di usia 2-4 tahun ini, anak balita mulai mengenali tentang konsep salah dan benar. Ia mulai memahami tentang berbohong dan mengapa ia tidak boleh melakukannya. Meski beberapa kali si kecil masih berusaha untuk menyelamatkan dirinya dengan berbohong, sebenarnya ia sudah memahami bahwa yang dilakukannya adalah hal yang salah.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, jangan buru-buru memarahinya bila ia ketahuan bohong ya, Moms. Tapi tetap upayakan untuk selalu memberikan contoh soal kejujuran dan buat ia merasa nyaman ketika ia melakukan kesalahan, lalu tetap mencoba untuk jujur.
anak balita bermain bersama Foto: Shutterstock
Yang harus diingat, setiap anak bisa saja menunjukkan perkembangan sosial emosi yang berbeda-beda. Misalnya bila anak balita Anda belum menunjukkan kemandirian, maka jangan memaksanya melakukan kegiatan yang belum dikuasainya.
Tapi Anda bisa membantunya dengan cara mengulang kegiatan yang sama, sehingga ia menjadi terbiasa. Sebab sebagai orang tua, kita wajib memberikan dukungan dan arahan tepat demi mengembangkan potensi sosial-emosi si kecil.